RN - Ruben Amorim mengakui bahwa emosi menguasai dirinya saat berkomentar, setelah kekalahan dari Grimsby Town di Carabao Cup (28 Agustus 2025), dan kemenangan dramatis atas Burnley di Liga Inggris (30 Agustus 2025).
Amorim mengatakan sesuatu harus berubah menyusul kekalahan adu penalti dari tim divisi empat tersebut dan mengklaim para pemainnya telah berbicara dengan lantang tentang apa yang mereka inginkan melalui penampilan mereka di Blundell Park.
Tersingkirnya The Red Devils di Carabao Cup sempat meningkatkan tekanan kepada pelatih asal Portugal itu.
BERITA TERKAIT :Antony Bahagia Tinggalkan Setan Merah
"Saya perlu memperbaiki diri. Memang akan sulit. Namun, sekarang saya sudah siap untuk pertandingan berikutnya," katanya selepas pertandingan melawan Grimsby.
Namun, pelatih berusia 40 tahun itu tersenyum saat memasuki konferensi pers sebelum pertandingan melawan Burnley.
Ia menjelaskan bahwa rasa frustrasinya kala itu meluap setelah menyaksikan timnya kalah melawan Grimsby.
"Teman-teman, sejujurnya, setiap kali kita mengalami atau mengalami kekalahan seperti itu di masa depan, saya akan seperti itu. Saya akan mengatakan bahwa terkadang saya membenci pemain saya. Terkadang saya mencintai pemain saya. Terkadang saya ingin membela pemain saya," tutur Amorim.
"Ini cara saya melakukan sesuatu. Saya akan seperti itu. Saya merasa, saat itu, saya sangat frustrasi dan kesal," sambungnya.
Amorim harus menghadapi sejumlah kemunduran sejak penunjukannya sebagai pengganti Erik ten Hag pada November 2024.
Kekalahan kontra tim League Two, Grimsby, merupakan titik terendah lainnya. Mantan pelatih Sporting CP itu mengakui bahwa di tengah situasi yang panas, ia terkadang merasa ingin pergi.
"Terkadang saya ingin berhenti, terkadang saya ingin berada di sini selama 20 tahun. Terkadang saya senang bersama para pemain saya, terkadang saya tidak ingin bersama mereka," ujar Amorim.
"Kami bermain buruk selama 30 menit melawan Fulham 1-1 (24 Agustus 2025 di Liga Inggris). Kemudian penampilan seperti itu (melawan Grimsby), saya sangat kecewa dengan segalanya," kata Amorim lagi.
Namun, Amorim bisa bernapas lega setelah itu. Setelah melewati dua laga tanpa kemenangan (satu seri dan satu kalah) di Liga Inggris, mereka mengalahkan Burnley untuk meraih kemenangan perdana di liga.
Hanya saja, tiga poin itu didapat dengan susah payah. Manchester United harus kehilangan dua kali keunggulan di Old Trafford sebelum hadiah penalti pada injury time babak kedua menyelamatkan mereka.
Setidaknya, raihan itu bisa jadi awal yang baik bagi The Red Devils menutup jeda internasional. Soalnya, mereka langsung menghadapi rival sekota, Manchester City, pada 14 September 2025.
Bahkan, enam hari berselang, lawan mereka juga merupakan penantang gelar Liga Inggris, yaitu Chelsea, yang akan dihadapi di Old Trafford.
Ujian sesungguhnya bagi Amorim akan tiba. Akankah kemenangan melawan Burnley jadi tonggak kebangkitan Manchester United, atau mereka akan jatuh lagi dan membuat Amorim kembali ingin pergi. "Sekarang adalah pertandingan baru. Saya fokus pada pertandingan berikutnya," ucap Amorim.
