Kamis,  02 October 2025

Hujan Es Susulan Di Jakarta, Waspada Angin Kencang Dan Badai 

RN/NS
Hujan Es Susulan Di Jakarta, Waspada Angin Kencang Dan Badai 
Ilustrasi

RN - Musim kemarau menuju penghujan atau pancaroba pada akhir September hingga Oktober 2025 bakal terjadi. Kenaikan persentase wilayah yang mengalami curah hujan signifikan bahkan berpotensi hujan es harus diwaspadai.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, pada masa pancaroba, pola hujan biasanya terjadi pada sore hingga menjelang malam hari dengan didahului oleh adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari.

“Pemanasan permukaan yang kuat dapat memicu pembentukan awan-awan konvektif, terutama awan Cumulonimbus (Cb),"tulis BMKG dalam keterangannya, dikutip Kamis (2/10/2025).

BERITA TERKAIT :
TMI Difabel Ruang Belajar dan Kemandirian untuk Disabilitas

Sebelumnnya hujan es terjadi di Cikini, Jakpus. Hujan yang disertai angin kencang itu menimbulkan butiran es.

"Karakteristik hujan pada periode peralihan cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat yang berdurasi singkat pada skala lokal disertai petir, angin kencang, dan dapat menimbulkan terjadinya hujan es,"sambungnya.

Selain itu, BMKG melaporkan adanya faktor dinamika atmosfer pada skala global, regional, dan lokal turut memberikan kontribusi terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia hingga sepekan ke depan. Nilai Dipole Mode Index (DMI) yang negatif dan Madden Julian Oscillation (MJO) pada fase tiga (Samudra Hindia bagian timur) berkontribusi dalam pembentukan awan-awan hujan.

Dalam sepekan ke depan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu banjir, genangan, dan longsor yang berdampak pada aktivitas harian maupun transportasi.

Hujan Lebat

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.

Selanjutnya Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur. Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

Siaga (Hujan lebat – sangat lebat): Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Angin Kencang : DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Timur.

Periode 3 – 6 Oktober 2025

Cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur.

Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

Selain itu, hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi, dengan kategori tingkat peringatan dini dan wilayah potensi kejadian sebagai berikut:

Siaga (Hujan lebat – sangat lebat) : Sumatera Barat, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.