Rabu,  15 October 2025

BGN Gak Sanggup Dan Kembalikan Rp 70 Triliun, Duitnya Mau Dibagikan Rakyat Oleh Purbaya?

RN/NS
BGN Gak Sanggup Dan Kembalikan Rp 70 Triliun, Duitnya Mau Dibagikan Rakyat Oleh Purbaya?
Dadan Hindayana.

RN - Seperti sudah diprediksi, kalau BGN gak sanggup menghabiskan dana. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana sudah mengembalikan anggaran Rp 70 triliun.

Pengembalian duit itu karena BGN tidak mampu menyerap hingga akhir tahun 2025. Diketahui, BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun, ditambah dana standby Rp 100 triliun. Dari total tersebut, Rp 99 triliun berhasil terserap, sementara Rp 70 triliun.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya mengaku akan menarik dana BGN jika tidak terserap. Anggaran itu akan dibelikan beras dan dibagikan ke rakyat tidak mampu alias miskin.

BERITA TERKAIT :
MBG Viral Pangsit & Kentang Rebus, BGN Semprit SPPG Depok 

335 Triliun Untuk BGN 

Untuk tahun depan, alokasi anggaran BGN justru akan meningkat tajam. BGN akan menerima Rp268 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis atau MBG.

Hal ini menjadikan BGN sebagai institusi dengan anggaran terbesar di kabinet. Selain itu, pemerintah juga menyediakan dana cadangan Rp67 triliun, sehingga total dukungan dalam APBN mencapai Rp335 triliun untuk pelaksanaan program MBG 2026.

Dana itu untuk penerima manfaat sebanyak 82,9 juta orang. Dan setiap hari BGN akan menyalurkan dana sekitar Rp1,2 triliun.

Ketua DPP NasDem yang juga anggota Komisi IX DPR Irma Chaniago khawatir hal serupa juga akan terjadi di 2026.

Ia mulanya menyampaikan yang dilakukan Dadan Hindayana bukan sesuatu yang istimewa. Menurutnya, anggaran yang tidak terserap memang akan otomatis kembali ke pemerintah pada akhir Oktober 2025.

"Sebetulnya jika sampai akhir Oktober tidak terserap, maka anggaran Rp 70 T itu akan menjadi SILPA (sisa pagu anggaran) dan secara otomatis dana tersebut kembali ke pemerintah (Menkeu) karena tidak mungkin juga direlokasi ke kementerian dan program lain. Sisa waktu kerja kan cuma tinggal 1 bulan dan Desember sudah tutup buku," kata Irma saat dihubungi, Rabu (15/10/2025).

Meski begitu, Irma mengaku khawatir dengan anggaran BGN di 2026. Ia khawatir BGN juga tidak bisa menyerap anggaran yang lebih besar di 2026.

"Duh gimana ya, mudah-mudahan saja tahun 2026 setelah evaluasi menyeluruh selesai anggaran bisa terserap dengan baik, karena sebagaimana hasil RDP awal bulan Oktober, anggaran MBG hanya sebesar Rp 268 T, ternyata kembali ada anggaran cadangan sebesar Rp 69 T, khawatir saja anggaran sebesar itu tidak terserap dengan baik mengingat evaluasi masih terus berjalan," ucap dia.