RN – Dalam republik yang konon menjunjung hak untuk hidup, seorang pria justru sibuk menawar hak untuk mati. Ryan Routh, penembak yang gagal menghabisi Donald Trump, kini beralih mengajukan permohonan bunuh diri legal ke pengadilan, dan tukar nyawa demi tahanan Amerika di luar negeri.
Routh, yang dinyatakan bersalah pada 23 September lalu atas percobaan pembunuhan terhadap Trump di masa kampanye 15 September 2024, tampaknya sudah pasrah dengan hidupnya. Dalam surat permohonan yang ia tulis sendiri tanpa pengacara, Routh mengaku ingin mengakhiri semuanya dengan cara terhormat.
“Saya ingin ditempatkan di negara bagian yang memiliki kebijakan assisted suicide,” tulisnya dengan nada tenang namun mengerikan.
BERITA TERKAIT :Sakit Hati Ditegur Merokok, ARH Bantai Abang Ipar Gara-Gara Dilarang Merokok
Permintaan Routh sontak menimbulkan kehebohan. Ia bahkan menyebut akan lebih bangga mati jika bisa menukar hidupnya demi membebaskan seorang tahanan Amerika yang kini mendekam di luar negeri.
“Tak ada yang lebih terhormat daripada mati menukar nyawa saya untuk seorang perempuan Iran yang memperjuangkan hak asasinya,” lanjutnya dalam dokumen yang viral di kalangan media internasional.
Kisah Routh bukan tanpa catatan kelam. Setelah divonis bersalah, pria berusia hampir 60 tahun itu sempat mencoba menusuk lehernya sendiri dengan pena di ruang sidang, membuat suasana persidangan berubah menjadi mencekam. Kini, ia menunggu keputusan apakah keinginannya untuk dikirim ke penjara yang mengizinkan bunuh diri akan dikabulkan.
Donald Trump, yang selamat dari dua percobaan pembunuhan selama kampanye pemilihan presiden 2024, menyebut vonis terhadap Routh sebagai kemenangan besar bagi keadilan Amerika.
Namun bagi publik, kisah ini justru memunculkan pertanyaan gelap, bagaimana bisa seseorang yang pernah mengincar nyawa mantan presiden kini meminta izin untuk mengakhiri hidupnya secara resmi?
Sebelumnya, Trump juga menjadi target serangan Thomas Crooks, pria 20 tahun yang menembaknya di telinga saat kampanye di Pennsylvania pada Juli 2024. Crooks tewas di tempat setelah dilumpuhkan oleh penembak jitu Dinas Rahasia.
 
 
            
             
 
               
 
                        
                             
 
 
 
 
 
 
                         
                         
                         
                         
                        