Darmadi, Caleg PDIP Yang Terancam Gagal Ke Senayan

RADAR NONSTOP - Darmadi Durianto di ujung tanduk. Caleg PDI Perjuangan ini terancam gagal ke Gedung Parlemen, Senayan untuk periode kedua.

Nomor urut 1 dapil Jakbar, Jakut dan Pulau Seribu ini telah diadukan ke Bawaslu. Saat ini wasit pemilu sedang melakukan kajian atas laporan dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan anggota DPR itu.

Jika Darmadi dinyatakan bersalah bisa saja dia dikenakan sanksi pidana dan batal dalam pencalegan.

Dugaan adanya kampanye terselubung terjadi saat acara Parade Nusantara Cap Gomeh 2019. Pembina Yayasan Pelestarian Budaya Tao Nusantara (YPBTN) dan panitia acara telah melaporkan Darmadi ke Bawaslu.

Di dapil, Darmadi bersaing dengan dua incumbent sesama partai yakni Charles Honoris dan Effendi Simbolon. Jika pileg ini, PDIP mendapatkan tiga kursi maka ketiganya berpeluang kembali duduk di kursi empuk DPR.

Tapi, jika suara PDIP anjlok, dua atau satu dari ketiganya bakal keok.

Pembina YPBTN, Liaw Eddy Sud alias Suhu Eddy mendesak agar Bawaslu bisa menindak tegas apa yang telah dilakukan caleg dari PDIP tersebut.

Kata dia, para penggiat kebudayaan merasa terluka mengingat Cap Gomeh murni kegiatan budaya bukan politik.

Divisi Penindakan Bawaslu Jakarta Barat, Abdul Raof, mengaku akan melakukan klarifikasi dan investigasi terkait laporan tersebut.

“Nanti semua pihak akan kita panggil, kita mintai keterangannya. Baik terlapor maupun yang melapor,” ujarnya.

Darmadi diduga melakukan pelanggaran kampanye saat Parade Nusantara Cap Gomeh. Kehadirannya bersama tim sukses yang menyebarkan flyer dan memasang alat peraga kampanye dianggap telah melanggar aturan pemilu.

Sebelumnya Darmadi juga pernah dilaporkan ke Bawaslu terkait dugaan money politik. Apakah kali ini Darmadi lolos dari jeratan Bawaslu?