RADAR NONSTOP - Gaya kampanye Capres 02 Prabowo Subianto mengumbar nama - nama menteri kabinetnya dinilai mirip kayak orang over dosis obat.
Mantan Danjen Kopassus itu dinilai sudah linglung tak kuat menahan beban cita - cita jadi RI 1. Sehingga dia (Prabowo) berhalusinasi sudah menang, padahal pencoblosan baru digelar pada 17 April 2019 mendatang.
Begitu dikatakan Ketua Presidium Jari 98, Willy Prakarsa kepada radarnonstop.co, Kamis (28/3/2019). “Ibarat orang sakit, jika minum obatnya sesuai aturan dan anjuran dokter Insyaallah akan diberi kesembuhan,” ujar Willy.
BERITA TERKAIT :Beda Dengan Jokowi, Prabowo Tancap Gas Tanpa Pecitraan Dan Bawa Oleh-Oleh Investasi
Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia
Akan tetapi, imbuh Willy, jika minum obatnya tidak teratur dan melebihi takaran, maka si pasien akan mengalami OD (over dosis). Dan biasanya, dokter mampu memprediksi pasien berdasarkan insting.
“Kesembuhan juga terkadang bergantung pada kekuatan fisik pasien, mampukah badannya menerima obat dokter,” tutur Willy.
“Begitu juga dengan cita - cita, kebelet jadi Presiden ya sah dan boleh saja, tapi hendaknya berkaca terlebih dahulu itu lebih bijaksana, mampu apa tidak, jika dipaksakan, maka akibatnya jadi over dosis dan berhalusinasi sebelum semuanya berakhir tragis,” papar Willy.
Oleh karena itu, saran Willy, hendaknya Prabowo belajar dari pasangan Capres 01 Jokowi - Ma’ruf Amin. “Santai tapi pasti dan Insyaallah akan menang telak pada saat pencoblosan 17 April yang akan datang,” pungkas Willy.