RADAR NONSTOP - Pemprov DKI Jakarta berkomitmen meningkatkan aksi penanggulangan perubahan iklim. Hal itu mencakup upaya mereduksi emisi gas rumah kaca dan beradaptasi terhadap dampak pemanasan global.
Anies Baswedan mengemukakan, perlu ada aksi percepatan penanggulangan terhadap perubahan iklim, dengan berbagai kegiatan yang tepat.
“Jakarta menegaskan komitmennya untuk meningkatkan berbagai macam kegiatan untuk penanggulangan perubahan iklim yang sekarang terjadi," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (29/3/2019).
BERITA TERKAIT :Pemprov DKI Gencar Gaungkan Anti Korupsi, Coba Dong Audit Kekayaan Pejabat CKTRP?
IMM Minta Cagub DKI Adu Gagasan Di Ruang Akademisi
Menurut Anies, Jakarta memiliki tantangan masalah lingkungan yang tidak kecil. "Untuk itu, langkah yang kita akan lakukan menyangkut pengendalian emisi, dari kendaraan bermotor dan kegiatan-kegiatan perekonomian," ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta lantas bekerja sama dengan C40 Cities Climate Leadership Group, yaitu jaringan kota-kota besar dunia yang berkomitmen untuk mengatasi perubahan iklim.
Hari ini, Direktur Eksekutif C40 Mark Watts berkunjung ke Balai Kota DKI Jakarta. Dalam pertemuan itu, menurut Anies, membahas mengenai rencana besar untuk Jakarta menjadi provinsi yang ramah lingkungan.
"Kota yang seluruh kegiatannya diorientasikan pada pelestarian. Ini adalah sebuah perjalanan panjang, perlu waktu, tapi kita mulai sedikit demi sedikit," ujarnya.
Melalui kerja sama dengan C40 Cities Climate Leadership Group dan atas dukungan dari Pemerintah Denmark, Pemprov DKI Jakarta akan memulai proses penyusunan Inclusive Climate Action Plan (ICAP).
Nantinya, ICAP ini akan merangkum serangkaian aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Aksi mitigasi atau pengurangan emisi akan difokuskan di sektor transportasi, produksi dan konsumsi energi, bangunan hijau, serta pengelolaan sampah.
Sementara itu, aksi adaptasi akan menitikberatkan kesiapan kota dan warganya dalam menghadapi dampak perubahan iklim.