Rabu,  08 May 2024

Terancam Gagal ke Kebon Sirih

Jadi Ketua Timses Penista Agama, Suara Prasetyo Tergerus di Dapil Jakpus

RN/CR
Jadi Ketua Timses Penista Agama, Suara Prasetyo Tergerus di Dapil Jakpus
Ahok bersama tiga tim suksesnya, yaitu Charles Honoris, Prasetyo Edi Marsudi, dan Yunarto Wijaya saat aksi besar ummat Islam pada Jumat (4/11/2016).

RADAR NONSTOP - Politisi PDI Perjuangan yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi terancam gagal kembali ke Kebon Sirih.

Soalnya, memori warga bahwa Prasetyo Edi Marsudi atau akrab disapa Om Prass sebagai Ketua Timses terpidana penista agama (Ahok) masih membekas.

“Kami tidak ingin mengulangi kesalahan lima tahun lalu. Kami sangat menyesal telah memberikan suara kami kepada Prass. Sama sekali kami tidak menduga, setelah dia duduk di Kebon Sirih malah jadi ketua timses penista agama,” ujar Budhiono warga Sumur Batu, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2019).

BERITA TERKAIT :
Menteri Basuki Menolak, Kini Banteng Elus Sri Mulyani Maju Gubernur Jakarta 
Bursa Calon Gubernur Jakarta, Anies Mulai Dicolek PDIP

Hal senada juga dikatakan Zindun (38) warga Kramat Pulo, Senen, Jakarta Pusat. Wanita berparas ayu ini menambahkan, selama menjabat sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta, Prass tidak pernah turun ke bawah menyapa akar rumput. 

“Bagaikan kacang lupa kulitnya. Usai dilantik jadi dewan, tak pernah lagi turun ke bawah menyapa warga,” ujarnya.

“Politisi seperti itu nggak pantas lagi dipilih. Kalau ada maunya saja baru kenal warga. Sudah jadi lupa, boro - boro mendengar aspirasi ditemui saja susah,” imbuhnya.

Penilaian serupa juga disampaikan oleh salah satu pendiri Ormas pemuda yang cukup dikenal warga di wilayah Jakarta Pusat.

“Saat kampanye 2014 silam, waktu, tenaga dan pikiran terkuras habis memperjuangkan suara buat dia (Prass). Keluarga sampai terlantar. Namun setelah jadi, manisnya hanya beberapa bulan saja, setelah itu wassalam kayak orang nggak kenal,” ujarnya seraya mengatakan keberatan namanya dituliskan.

Selanjutnya, sumber mengingatkan, agar warga Jakarta Pusat hati - hati dan selektif dalam memilih Caleg. Jangan mudah terkecoh dan tertipu.

“Jangan lagi deh mengalami apa yang sudah saya alami. Ini pelajaran berharga buat saya dan bisa dijadikan pelajaran agar nantinya tidak menyesal telah mempercayai bualan dan mulut manis Caleg,” pungkasnya.