RADAR NONSTOP - Meski bingung untuk memilih Calon anggota legislatif (Caleg) baik DPRD Kabupaten Bekasi, DPRD Jawa Barat, DPR RI maupun DPD RI pada Pemilu 2019 ini, warga Kampung Penggilingan Tengah, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan terlihat sangat antusias.
Seperti di tempat pemungutan suara (TPS) 033 di RT 02/06 Kelurahan Kebalen, warga rela antri berlama-lama untuk memilih wakil rakyatnya di DPRD Kabupaten, Provinsi Jawa Barat maupun DPR RI serta DPD RI.
Padahal, mereka bingung dan kesulitan untuk menyoblos calon wakil rakyatnya lantaran belum ada yang dikenal dan melakukan sosialisasi di lingkungan setempat.
"Bingung mau pilih siapa, enggak ada yang kenal," kata Audry pemilih pemula warga setempat, Rabu (17/4).
Menurutnya, yang paling mudah hanya memilih calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres), karena hanya ada dua pilihan yang keduanya sudah dikenal.
"Kalo pilih Capres dan Cawapres gampang, kan sudah dikenal. Kalo pilih Caleg bingung, ga ada yang dikenal," bebernya.
Pantauan RADAR NONSTOP (Rakyat Merdeka Group), di lokasi TPS tersebut sempat terjadi cekcok kecil antara panitia PPS dengan warga lantaran warga yang tidak memiliki undangan nyoblos, harus menyerahkan foto copi E-KTP.
Padahal menurut warga, tidak ada sosialisasi apabila warga tidak menerima undangan untuk menyerahkan foto copi E-KTP. Selain itu, kata warga yang enggan disebut namanya, saat pesta demokrasi ini, tempat untuk memfoto copy E-KTP banyak yang tutup.
Satu Warga Dua Undangan
Sementara itu, sejumlah warga mengaku menerima dua undangan di dua TPS yang berbeda.
"Iya nih, saya dapat dua panggilan untuk nyoblos di dua TPS. Gimana nih panitia?," ujar warga seraya mengatakan bahwa cukup satu kali saja menggunakan hak pilih.
"Coblos di sini aja, kan jarinya sudah diwarnai tinta," pungkasnya.