RADAR NONSTOP - Pada akhirnya, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi meresmikan transportasi angkutan kota (Angkot) online di Gelanggang Olahraga (GOR), Kecamatan Bekasi Selatan.
Dari 30 angkot online yang diresmikan, hanya lima angkot yang dibawa oleh PT Teknologi Rancang Olah Nusantara (TRON) dan VIA untuk dilaunching secara simbolis.
Politisi Partai Golkar ini mengapresiasi upaya pihak swasta dalam memprakarsai penerapan angkot online.
"Sebab, dari 416 Kabupaten dan 98 kota di Indonesia, hanya Kota Bekasi yang telah menerapkan angkot online. Untuk di dunia, Kota Bekasi merupakan nomor 52 penerapan angkot online dari 195 negara di dunia," ujar Rahmat Effendi dalam sambutannya.
Menurut Bang Pepen - sapaan akrabnya, keberadaan angkot online bisa menjawab kebutuhan masyarakat Kota Bekasi apalagi jumlah penduduknya hampir menembus 2,7 juta jiwa.
"Saat ini memang baru dua zona yang ditawarkan yakni untuk K-11A jurusan Terminal Bekasi-Rawalumbu-Narogong-Bantargebang angkot K-11B jurusan Terminal Bekasi-Wijayakusuma Bekasi Timur. Namun tidak menutup kemungkinan, seluruh trayek angkutan kota yang ada di Kota Bekasi akan menggunakan aplikasi serupa," terangnya.
"Kalau kita takut mencoba memberikan kesempatan pada pihak lain, sementara pemerintah sendiri belum mampu, maka kita bisa menggandeng pihak lain untuk bekerjasama menciptakan aplikasi TRON yang ada untuk masyarakat," tambahnya.
Terpisah, Inoz Apriliasyah, warga Kampung 200, Bekasi Selatan yang juga selaku pengamat kebijakan publik mengaku malu karena angkot yang digunakan merupakan sarana bekas.
"Semua angkutan itu masuk dalam Organda. Banyak retribusi yang bisa masuk buat PAD, seperti sifanya, izin trayek, peremajaan armada yang bisa menjadi penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi. Pertanyaannya apakah itu semua sudah terpenuhi?," ungkap Inoz kepada RADAR NONSTOP (Rakyat Merdeka Group), Senin (6/5).
Seperti yang terlihat di foto, kata Sonny, itu bulle yang penyandang dananya. Tapi mobilisasinya kenapa pakai angkot butut yang gak layak.
"Gimana bisa bikin nyaman penumpang angkot yang begitu mah.. Harusnya kalau mau angkot yang baru. Ini bukan salah satu solusi meminimalisir kemacetan di Kota Bekasi. Tidak hanya itu, adanya Dewan Transportasi yang dibentuk oleh APBD sebesar Rp 900 juta kenapa tidak dilibatkan? Ini kan aneh," pungkas Inoz.
Sementara itu, saat dikonfirmasi lewat WhatsApp terkait apakah hadirnya angkot online Organisasi yang dibentuk berdasarkan Peraturan Walikota Bekasi yang diketuai oleh Dr. Harun Al Rasyid dengan tiga Wakil Ketua, yaitu Nurul Yakin Setyabudi, Hotman Pane dan Teddy Murtedjo, sampai berita ini diturunkan, Harun Al Rasyid tidak memberikan tanggapan apapun.