Jumat,  29 November 2024

Manuver Demokrat, Setan Gundul Pasca AHY Ketemu Jokowi 

NS/RN
Manuver Demokrat, Setan Gundul Pasca AHY Ketemu Jokowi 

RADAR NONSTOP - Partai Demokrat sudah bisa ditebak bakal balik arah. Manuver-nya kian kencang pasca AHY bertemu Jokowi di Istana Negara. 

Bak gayung bersambut, politikus Partai Demokrat (PD) Andi Arief juga mencuit soal 'setan gundul' yang menurutnya memberikan informasi sesat kepada Prabowo Subianto. 

Kini istilah setan gundul heboh dan viral. Dari julukan setan gundul inilah Demokrat bakal meninggalkan koalisi Prabowo-Sandi.

BERITA TERKAIT :
Beda Dengan Jokowi, Prabowo Tancap Gas Tanpa Pecitraan Dan Bawa Oleh-Oleh Investasi
Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia

Ketua Divisi Hukum dan Advokasi PD Ferdinand Hutahaean mengatakan hal itu hanya sebagai julukan, bukan penentu sikap politik PD.

"Terkait dengan setan gundul, itu hanya julukan kepada pihak yang menyesatkan informasi kepada Pak Prabowo. Yang setan memang suka menyesatkan, bukan secara harafiah maknanya seperti itu. Terkait sikap politik PD pascapemilu, ini kan hasilnya belum tahu," ujar politikus Demokrat Ferdinand di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).

Andi Arief juga menyebut Prabowo memposisikan dirinya sebagai subordinat si setan gundul. Jika hal tersebut terus berlangsung, Andi mengatakan Demokrat akan memilih jalan sendiri.

Soal ini, Ferdinand belum mau berandai-andai. Ferdinand mengatakan, jika Prabowo-Sandi menang, Demokrat memiliki kewajiban mengawal pemerintahan. Sebaliknya, jika Jokowi yang menang, koalisi Demokrat dengan Prabowo-Sandi akan berakhir.

"Kemungkinan Pak Prabowo menang, Pak Jokowi menang. Kalau Pak Prabowo menang, Partai Demokrat punya kewajiban moril dalam politik mengawal pemerintahan. Tapi kalau Pak Jokowi yang diputuskan menang, kerja sama koalisi berakhir karena pilpres berakhir," kata Ferdinand. 

Diberitakan, Andi Arief bercuit soal 'setan gundul' yang muncul di tengah perjalanan perjuangan Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Andi mengatakan 'setan gundul' itu memberikan masukan kepada Prabowo yang menurut dia sesat.

Andi mengatakan Partai Demokrat hanya ingin melanjutkan koalisi dengan partai-partai politik pengusung Prabowo-Sandi, yakni Gerindra, PAN, PKS, dan Berkarya, serta rakyat, bukan 'setan gundul'. Jika si 'setan gundul' masih hadir, Andi mengancam Demokrat bakal memilih jalan sendiri.