RADAR NONSTOP - Kemenangan 11 persen pasangan Jokowi - Amin dinilai telah menekan angka golput.
Begitu dikatakan Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia 98 (JARI 98) Willy Prakarsa, menanggapi penetapan pemenang Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dikatakannya, perolehan suara kemenangan paslon Jokowi-Ma'ruf Amin diangka presentase 11 persen dari paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tersebut, menunjukkan angka pemilih golput menurun dari pemilu sebelumnya.
BERITA TERKAIT :Jokowi Dan SBY Gak Hadir Ke Lapangan Banteng, Tanda Apakah Buat RIDO?
Megawati Muncul Usai Jokowi Turun Di Jateng & Jakarta, Tuding Aparat Gak Netral
"Alhamdulillah, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin menang 11 persen. Pilpres 2019 kali ini sejatinya yang menang adalah rakyat Indonesia, rakyat telah mampu berikan kontribusi suaranya sehingga dapat menekan angka golput," terang Willy Prakarsa, Selasa (21/5/2019).
Dari hasil rekapitulasi yang ditetapkan KPU, pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin menang dengan presentase 11 persen atas paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Jumlah perolehan suara Jokowi-Ma'ruf mencapai 85.607.362 atau 55,50 persen. Sedangkan perolehan suara Prabowo-Sandi sebanyak 68.650.239 atau 44,50 persen.
Kendati demikian, Willy kembali berujar, dalam proses dari awal perjalanan pemilu 2019 hingga akhir penetapan pemenang pemilu pilpres 2019 dinilai sebagai catatan sejarah persatuan Indonesia.
Proses pemilu itu pun dinilai tidak luput dari kesuksesan kinerja alat negara seperti TNI-Polri dalam mewujudkan keamanan NKRI.
"Rakyat Indonesia telah mampu ciptakan dan jalin persatuan serta kesatuan penuh persaudaraan dalam pemilu 2019. Proses ini tentunya sebagai catatan sejarah, bahwa TNI-Polri bersama rakyat Indonesia mampu berikan yang terbaik untuk bangsa. Terima kasih TNI-Polri," jelas Willy Prakarsa.