RADAR NONSTOP - Air Kali Cikarang yang membentang di enam kecamatan di wilayah Kabupaten Bekasi mulai dari Kecamatan Cikarang Utara, Karangbahagia, Sukatani, Sukakarya dan Muaragembong kini membuat masyarakat resah setempat.
Pasalnya, sudah seminggu terakhir ini airnya berubah warna menjadi kemerahan. Hal itu diduga airnya kembali tercemar limbah pabrik.
Salah seorang ibu rumah tangga asal Kampung Rawa Keladi, Desa Sukaindah, Kecamatan Sukakarya bernama Nacih mengatakan, dirinya terpaksa tetap memanfaatkan air merah itu sebagai kebutuhan sehari-hari seperti mandi, cuci pakaian dan sebagainya karena musim kemarau.
"Iya sekarang airnya merah. Mau gimana lagi, ya tetap kita pakai karena lagi musim kering," katanya kepada RADAR NONSTOP (Rakyat Merdeka Group), Selasa (25/6).
Ditambahkan, sebelumnya air Lali Cikarang bersih, meski sempat terkena limbah beberapa tahun lalu.
"Waktu Bupati Neneng mah gak kena limbah, airnya bersih," bebernya.
Menurutnya, air Kali Cikarang sangat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengairan lahan pertanian. Dengan tercemarnya air di Kali Cikarang, warga khawatir akan terkena penyakit dan dampak buruk lainnya.
"Kebanyakan ibu-ibu kalau nyuci di Kali. Takut juga sih tapi dari pada enggak ada air, yah mau enggak mau deh," paparnya.
Dirinya berharap agar Kali Cikarang bisa kembali bersih dan banjir, sehingga bisa dimanfaatkan dan tidak membahayakan.
"Harapannya sih airnya bisa banjir dan bening lagi," imbuhnya.
Sementara Camat Sukakarya Ida Nuryadi mengatakan, pihaknya baru mengetahui kalau Kali Cikarang kembali terkena limbah. Kendati demikian, pihaknya akan segara bertindak dengan melakukan koordinasi dengan para pihak terkait untuk menindaklanjuti merahnya Kali Cikarang tersebut.
"Kami akan segera koordinasi dengan semua pihak mulai dari Kecamatan yang wilayahnya terkena dampak dan selanjutnya akan ke Dinas Lingkungan Hidup," singkatnya.