.png)
RADAR NONSTOP - Nasib mengenaskan dialami warga terdampak gusuran Puskesmas Cirendeu, di Jalan Garuda I, Cirendeu Indah I, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
TB Wahyu HS (67), salah satu warga mengaku tak tahu bagaimana nasibnya kedepan setelah proyek Puskesmas Cirendeu benar-benar berdiri di atas tanahnya yang telah ditempati sejak 1978 silam.
Pria yang mengaku sebagai anak buah Airin Rachmi Diany dalam sebuah organisasi kemasyarakatan Pendekar Banten, itu sempat mengutarakan keluh kesahnya membela Airin Rachmi Diany dalam kontestasi Pilkada 2015 lalu.
BERITA TERKAIT :Musuh Airin Di Banten Belum Muncul, Gerindra: Tunggu Dulu & Slow Lah
Airin Bangun Koalisi Besar, Gabungkan Golkar PDIP & PKB Untuk Rebut Banten
Lagi-lagi, pria yang akrab disapa Bang Neng, kini tampaknya patah semangat setelah berjuang mati-matian memenangkan Airin, harus mendapatkan hadiah menjadi calon gelandangan.
"Saya di Pendekar Banten itu anak buah Ibu Airin, beliau di keorganisasian Pendekar Banten menjadi penasehat. Saya sudah berjuang mati-matian memenangkan Ibu Airin menang mutlak di Cirendeu, tapi balasannya saya digusur dan pasti jadi gelandangan,"kata TB Wahyu saat berbincang dengan tatapan raut muka lesu, Rabu (10/7/2019).
Menurut TB Wahyu, dirinya bakal tidak setuju dengan uang kerohiman yang ditawarkan Pemkot Tangsel. Pasalnya, uang kerohiman senilai Rp 20 juta, itu dianggap tak sebanding dengan biaya bangunan rumahnya yang memiliki dua lantai.
"Saya jelas menolak dengan uang kerohiman itu, masa biaya rumah saya pada tahun 2006 lalu menghabiskan biaya sekitar Rp 200 juta, mau diganti uang kerohiman Rp 20 juta. Itu buat kontrak setahun saja masih kurang, sekarang Ibu Airin tega bener mau balas jasa saya dengan menjadikan gelandangan," jelas TB Wahyu.
Dalam kasat-kusut persoalan Puskesmas Cirendeu, TB Wahyu bakal terus melakukan perlawanan sebelum kesepakatan kata ganti untung dalam persoalan yang dianggapnya sebagai tukar guling, itu tidak merugikan pihaknya.
