RADAR NONSTOP - Ternyata banyak kepala daerah, gubernur, walikota dan bupati yang hobi ke Jakarta. Alhasil, mereka lupa megurus daerahnya.
Data dari Kemendagri, kepala daerah yang ke Jakarta dengan alasan kegiatan kementerian atau lembaga negara.
Nah, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK memerintahkan kementerian dan lembaga tingkat pusat untuk melakukan koordinasi sebelum mengundang pemimpin daerah ke Jakarta.
BERITA TERKAIT :Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Jakarta Masih Ibu Kota, IKN Masih Berantakan?
JK berharap acara bisa digabung dengan hari yang sama. Hal ini untuk mengirit anggaran perjalanan dinas kepala daerah.
"Satu kali datang (ke Jakarta), lima acara sekaligus. Supaya biaya perjalanan bisa dihemat," kata Jusuf Kalla di JCC Jakarta, Rabu (17/7).
Menurutnya, negara sekarang ini banyak defisitnya jadi perlu dibantu untuk tidak banyak biaya perjalanan dan acara-acara.
"Di Dewan Masjid Indonesia (DMI). Dalam satu acara itu, terdapat enam kegiatan dilaksanakan sekaligus. Jadi gampang sekali. (Satu kali acara) beres 6 in 1. Jadi bukan hanya 3 in 1. Supaya pulang ke daerahnya bisa disambut dengan banyak piala (karena kegiatan kementerian/lembaga dilakukan serentak)," ucap JK.
Gubernur menurut JK, bukan hanya sebagai terpilih mengurus daerahnya tapi juga sebagai bagian pemerintah pusat yang mengurus daerah.
Bahkan, ada kepala daerah dari Indonesia Timur yang dalam satu bulan hanya seminggu di daerah. Si kepala daerah itu lebih sering di Jakarta dan luar negeri.
Karena sering di Jakarta, hingga ajudan dan sespri si gubernur harus membeli apartemen. "Saya beli apartemen untuk irit agar tidak di hotel," ungkap seorang sespri gubernur yang membeli apartemen di kawasan Thamrin City, Jakpus.