RADAR NONSTOP - Langkanya gas ternyata ada mafia. Si mafia melakukan oplos gas lalu dijual ke masyarakat.
Mafia gas itu dibongkar polisi di wilayah Jebres, Solo.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ribut Hari Wibowo mengatakan dari penelusuran pengoplosan tabung gas ini dilakukan di wilayah Mojosongo, Jebres, Solo.
BERITA TERKAIT :Ban Kapten Mbappe di Timnas Bakal Dicopot
Mental Bermasalah, Kylian Mbappe Masih Banjir Dukungan
Tanpa buang-buang waktu, polisi pun langsung menggerebek lokasi pengoplosan gas elpiji.
"Mulai dari tabung gas elpiji 12 kilo, ukuran 5,5 kilo dan ukuran 3 kilo. Selang yang dua ujungnya ada regulatornya jumlahnya14 buah dan timbangan portable elektronik. Kemudian 259 biji tutup segel tabung gas elpiji 12 kilo, berhasil di amankan," papar Ribut pada Radar Nonstop.co (Rakyat Merdeka Grup), Rabu (17/7/2019).
Termasuk membekuk salah satu pelaku berinisial DW. Modus yang digunakan oleh pelaku, untuk mengoplos, dengan mempergunakan 4 tabung gas ukuran 3 kilo dioplos (dimasukkan) ke dalam tabung gas 12 kilo.
Dari hasil pengoplosan, ungkap Ribut, pelaku mendapatkan keuntungan sebesar Rp 25 ribu dari setiap penjualan 1 tabung gas ukuran 12 kilo.
"Dengan modal membeli gas elpiji tabung melon (3 kilo) seharga Rp. 20 (dikalikan 4 tabung) totalnya adalah Rp. 80 ribu untuk tiap satu gas elpiji 12 kilo," pungkasnya