RADAR NONSTOP - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta pertemuannya dengan Prabowo Subianto tidak digoreng - goreng. Hanya pertemuan biasa dan kangen - kangenan.
"Nah, ini semuanya tolong ditulis, ya, biar enggak digoreng-goreng, rileks saja lah di negeri tercinta ini menurut saya," jelas Presiden Kelima RI ini.
Namun, sebagai pesohor politik di negeri ini, Megawati tentunya paham betul publik tentunya tidak hanya menilai seorang politisi dari ucapannya semata.
BERITA TERKAIT :Ketum Forkabi: Presiden Prabowo Harus Ambil Langkah Strategis Redam Demo Berlanjut
Polisi Jangan Asal Gebuk, Mahasiswa Di Malaysia Kepung KBRI Dan Kibarkan Bendera One Piece
Bagi publik, sikap dan apa yang disodorkan Megawati dalam pertemuan dengan Prabowo merupakan sebuah simbol, nasi goreng yang dijadikan santapan. Ya politik nasi goreng yang memang harus digoreng dan diaduk - aduk agar bumbunya meresap dan hasilnya, rasanya menjadi maknyus.
“Bisa jadi, nasi goreng itu, juga adalah simbol bakal ada yang akan digoreng - goreng seusai pertemuan. Mungkin kursi ketua MPR, atau juga kursi menteri di kabinet Jokowi,” ujar Ketua Presidium Forum Jurnalis Jakarta (FDJJ) Ahmad JL saat diskusi santai di Balaikota, Kamis (25/7/2019).
