RADAR NONSTOP - Wafatnya Aurellia Qurratuani (AQA) bikin heboh publik. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan atensi khusus.
AQA adalah pasukan Inti Paskibra di Kota Tanggerang Selatan. Pada Kamis (1/8), almarhumah sempat bercerita jika timnya menjalani hukuman fisik saat menjalani serangkaian pendidikan dan pelatihan.
Komisioner KPAI Retno Listyarti dalam keterangan persnya pada Sabtu (3/8), menyampaikan duka cita mendalam untuk keluarga Aurel yang pasti sangat terpukul atas kehilangan putri mereka. Dari informasi yang dihimpun KPAI, memang Aaurel dilarikan ke rumah sakit karena jatuh di rumah, namun ada kemungkinan di sebabkan karena kelelahan berat akibat latihan fisik sehari sebelumnya.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, Bupati Pulau Seribu Wafat Di Ruang Kerja
"Keluarga sempat mendengar keterangan anaknya kalau timnya mengalami hukuman karena ada anggota tim yang melakukan kesalahan, dan setelah latihan berat hari itu, dilanjutkan dengan kegiatan berenang yang tentu menguras energi yang tidak kecil," ucap Retno.
Meski demikian dirinya salut pada keluarga, terutama kedua orangtua Aurel yang begitu tegar menerima musibah musibah tersebur, bahkan berpikir jernih bahwa tidak ada yang salah dengan sistem yang sudah dibuat purna-Paskibraka Indonesia.
Retno menyebutkan, berdasarkan cerita ibunda Aurel, memang ada sistem pelatihan yang perlu dievaluasi, karena kondisi kesehatan dan daya tahan tubuh masing-masing anak itu berbeda.
Pemerintah Kota Tangsel perlu melakukan evaluasi menyeluruh agar pelatihan yang dilaksanakan berpedoman pada perlindungan anak, mempertimbangkan usia dan ketahanan tubuh anak.
Komisioner KPAI bidang pendidikan itu berharap kasus ini dapat menjadi momentum semua pihak terkait untuk melakukan evaluasi dan melaksanakan pengawasan selama pelatihan para calon paskibra di berbagai daerah.
Sementara Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Tangsel, Warta Wijaya mengatakan, kondisi Aurel selama sebulan latihan sangat sehat, bahkan lebih terlihat kuat dibanding temannya yang lain.
"Enggak pernah ngeluh anaknya, selalu ceria selama latihan," kata Warta.
Warta mengatakan, bahwa almarhum Aurel sudah menjadi kandidat pembawa baki yang akan menyerahkan atau menerima bendera merah putih dari Walikota Tangsel.
"Aurel sejatinya masuk kandidat pembawa baki. Dengar kabar begini kaget pastinya, enggak nyangka," ujarnya.
Sementara Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat menyambangi kediaman keluarga Aurel mengatakan, dirinya sangat kehilangan sosok putri terbaik dari Tangsel.
"Saya sangat berduka, saya bisa merasakan kedalaman sedih ibunya. Saya enggak sanggup menahan air mata," imbuh Benyamin.