RADAR NONSTOP - Peresmian Gereja Santa Clara, Bekasi Utara yang dilakukan Walikota Bekasi, Rahmat Effendi yang bertepatan dengan momen Hari Raya Idul Adha, Ahad (11/8) kemarin menuai polemik di masyarakat.
Pasalnya, pada Ahad kemarin, Walikota Bekasi seharusnya melaksanakan Sholat Ied di Masjid Agung Al-Barkah, Kota Bekasi. Namun ia malah memilih meresmikan gereja tersebut.
Sekjen Komnas Anti Pemurtadan (KNAP), Ustadz Bernard Abdul Jabbar, menganggap peresmian Gereja Santa Clara pada Hari Raya Idul Adha sangat melukai hati umat Islam sebagai mayoritas di Kota Bekasi.
"Kemarin itu kan momen sakral, dan Muslim kan mayoritas di Kota Bekasi, seharusnya Pak Walikota tahu mana yang harus diprioritaskan, tapi dia malah meresmikan gereja," tegas Ustadz Bernard kepada wartawan, Senin (12/8).
Ia menyampaikan, sebagai pemimpin, memang seharusnya berdiri di semua golongan, tetapi seharusnya Rahmat Efdendi bisa memilih waktu yang tepat ketika peresmian gereja itu.
"Sebenarnya kurang tepat saja waktunya, ketika Pak Walikota meresmikan gereja saat umat Islam sedang melaksanakan Hari Raya Idul Qurban dan ini yang kemudian menjadi polemik di masyarakat," jelasnya.
Apalagi, lanjutnya, izin dari Gereja Santa Clara yang merupakan terbesar di Kota Bekasi ini diduga masih bermasalah dan dipertanyakan.
"Sangat disayangkan, kenapa kok tiba-tiba peresmian ini sangat bertepatan dengan Idul Adha padahal diduga perizinannya masih dipermasalahkan," pungkasnya.