Kamis,  26 December 2024

Apa Kabar Depok?

Pepen Tolak Ajakan Bima Cerai Dari Jabar, Anies Siap Tampung Bekasi

NS/RN
Pepen Tolak Ajakan Bima Cerai Dari Jabar, Anies Siap Tampung Bekasi
Pepen dan Anies Baswedan di Balaikota Jakarta.

RADAR NONSTOP - Kawasan penyangga Jakarta lagi heboh soal pemisahan diri dari Jawa Barat. Walikota Bogor Bima Arya menggaungkan pembentukan Provinsi Bogor Raya. 

Depok dan Bekasi masuk dalam rencana Bogor Raya. Tapi, Bekasi tak mau gegabah. Walikota Bekasi Rahmat Effendi yakin kalau warganya menolak. 

Pepen sapaan akrab politisi Golkar itu lebih sreg menjadi bagian dari Jakarta ketimbang setuju dengan wacana Bima Arya. Alasan Pepen jelas dan logis. 

BERITA TERKAIT :
Rame Isu Transaksional Jabatan di Era Pj. Raden Gani, Kejari Jangan Diam Dong
Banyak Yang Ngeluh Jalan Raya Hankam Banjir, Pj. Raden Gani Apa Kerjanya?

Bekasi pastinya lebih maju dari Bogor. Bekasi juga lebih dekat dengan Jakarta ketimbang Bogor. 

Secara budaya dan kultur, Bekasi juga sama dengan Jakarta. Bahkan, warga Bekasi secara sejarah juga punya histori dengan perjuangan dalam perebutan Kota Batavia saat penjajahan Belanda. 

Di kawasan Cakung misalnya saat ini sebagian surat tanah masih masuk Bekasi. Padahal Cakung adalah bagian dari Jakarta Timur. 

Sementara Depok hingga kini masih galau. Tapi warganya jelas ingin menjadi bagian ibukota. 

Jalan rusak, sampah dan minimnya perhatian dari Jawa Barat adalah menjadi modal kenapa mereka ingin cerai. Lalu, stagnya Bogor dan kemacetan juga menjadi alasan buat apa ikut Bogor Raya. 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) menanggapi pernyataan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang mengklaim 80 persen warganya setuju bergabung dengan DKI Jakarta.

"Aspirasi itu dalam dunia demokrasi wajar. Tapi ikuti aturan yang harus dilalui," kata RK saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (19/8/2019).

Dia menilai pemekaran wilayah di Jabar saat ini memang mendesak. Menurutnya dengan jumlah penduduk 48 juta, idealnya Jabar memiliki 40 kabupaten dan kota.

Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku kalau keputusan ada di pemerintah pusat. Dia tak mempersoalkan jika Bekasi masuk Jakarta. 

Apalagi secara anggaran, Jakarta pasti mampu membiayai Bekasi. 

"Jadi secara prinsip Pemprov DKI akan memang harus menaati keputusan pemerintah pusat. Jadi aspirasi itu kita menghargai dan biar berproses di pemerintah pusat. Karena prosesnya bukan antarwilayah," tuturnya.

Anies mengakui wilayahnya dan Bekasi saling terintegrasi dalam kegiatan ekonomi. Namun dia menyerahkannya kepada pemerintah pusat.

"Memang secara ekonomi, kawasan Jakarta dan sekitarnya itu sudah terintegrasi secara ekonomi. Hanya secara administrasi pemerintahan yang berbeda," katanya.

#Bekasi   #Bogor   #Pepen   #