Jumat,  10 May 2024

Kasus Jual Beli Buku Di SMA 6 Tangsel, Peluang Buat Aparat Bongkar Sindikatnya

Kibo
Kasus Jual Beli Buku Di SMA 6 Tangsel, Peluang Buat Aparat Bongkar Sindikatnya

RADAR NONSTOP- Praktek jual beli buku yang terungkap di SMA Negeri 6 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), disinyalir terjadi diseluruh sekolah-sekolah ditiap-tiap tingkatan, baik SD maupun di SMP.

Pengamat kebijakan publik Universitas Islam Syekh Yusuf, Adib Miftahul mengatakan, persoalan ini merupakan peluang bagi aparat penegak hukum untuk bertindak tegas dan membongkar praktek yang sangat memberatkan para orang tua murid.

Adib juga menilai, bahwa persoalan jual beli buku yang tidak sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku, sudah seperti sebuah sindikat. Dikatakannya, sebab, praktek ini dilakukan atas dasar kerjasama yang benar-benar direncanakan.

BERITA TERKAIT :
Disiram Air Keras, Bintang Timnas Malaysia Mengkhawatirkan
Jawaban Malu-Malu Risma Saat Didorong Jadi Gubernur Jakarta 

“Ini sudah seperti sindikat, pihak sekolah maupun para agen, dengan sengaja dan direncanakan untuk mengambil keuntungan. Aparat jangan diam saja dong, kalau koruptor kecil ini aja nggak berani ditindak, apalagi koruptor yang lain. Jangan sampai publik menjadi berpikiran yang tidak-tidak,” ungkapnya, dikawasan BSD City, Minggu (25/8/2019).

Dia mengatakan bahwa, jika praktek seperti ini terjadi disetiap tingkatan, maka buat apa pemerintah mengalokasikan anggaran untuk belanja buku.

“Alokasi anggaran bantuan optasional baik dari APBN maupun APBD sudah jelas peruntukannya. Menurut saya, kalo pihak pemerintah tidak segara menyelesaikan persoalan ini, maka mereka telah gagal dalam hal memberi pelayanan pendidikan pada masyarakat,” tutup Adib.

Diketahui, semua murid mulai dari kelas X hinga kelas XII SMA 6 Kota Tangsel diwajibkan membeli sejumlah buku paket pengayaan ditahun ajaran baru. Pembayarannya atas pembelian buku itu dilakukan melalui koperasi sekolah. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, siswa kelas X jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) membeli dengan harga 1.657.000 rupiah untuk 16 buku paket, dan untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebesar 1.633.000 rupiah untuk 16 buku paket. 

Kemudian, untuk kelas XI harga 16 buku paket yang harus dibeli untuk jurusan IPA 1.685.000 rupiah untuk, dan jurusn IPS 1.675.000 rupiah. Lalu untuk kelas XII harga 14 buku paket yang harus dibeli untuk jurusan IPA 1.406.000 rupiah, dan jurusan IPA 1.452.000 rupiah.