Sabtu,  20 April 2024

Cak Imin dan Gatot Ikuti Kirab Topo Bisu Satu Suro Pura Mangkunegaran

BURHANI
Cak Imin dan Gatot Ikuti Kirab Topo Bisu Satu Suro Pura Mangkunegaran

RADAR NONSTOP - Tradisi pergantian tahun baru Islam di Kota Solo, selain digelar Kraton Kasunanan juga diperingati Pura Mangkunegaran.

Lima pusaka berupa tombak yang dilapisi kain berwarna kuning dikirab keliling Pura Mangkunegaran.

Pantauan Radar Nonstop.co (Rakyat Merdeka Grup) terlihat barisan pria mengenakan busana Jawa beskap berwarna hitam lengkap dengan bawahan jarit dilengkapi dengan blangkon khas Solo tanpa menggunakan alas kaki.

BERITA TERKAIT :
Jika Orang Solo Marah, Eep Kutip Ucapan Jokowi Dari Diam Hingga Ngobong
Bos Peralatan Alat Gunung Asal Jawa Tengah Budi Santoso Maju Tak Gentar Menuju DPR RI

Sedangkan bagi wanitanya juga berkebaya hitam dan bersinjang (kain) juga tanpa alas kaki. 

Mereka berjalan kali mengelilingi tembok Pura Mangkunegaran. Selama prosesi kirab, mereka dilarang untuk berbicara. 

Ritual topo bisu di malam satu Suro inipun memiliki makna tersendiri.Ritual tapa bisu selalu dilakukan pada Malam Sura sebagai bentuk perenungan diri agar menjadi lebih baik lagi.

Suasana hening tercipta sepanjang kirab berlangsung. Beberapa tokoh yang ikut dalam kirab diantaranya anggota DPR RI Aria Bimo, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, juga Gatot Nurmantyo.

Setelah pusaka milik Pura Mangkunegaran diberangkatkan, ratusan masyarakat berebut air jamasan pusaka milik Pura Mangkunegaran. 

Mereka terlihat berebutan air sisa jamasan benda pusaka. Meski badan basah kuyup namun mereka terlihat gembira saat mendapatkan air yang mereka percaya membawa keberuntungan penglarisan juga untuk tanaman menjadi subur dan pengobatan.

Sugiyanto warga Karangpandan, Karanganyar yang rela berjalan kaki menuju Pura Mangkunegaran mengaku bila dirinya setiap malam Suro, rutin datang ke Mangkunegaran.

"Ini saya sampai basah kuyup. Tapi tidak masalah bisa ngalab berkah disini. tadi juga sempat cuci muka dengan air jamasan. Ini sisanya buat orang dirumah," tutupnya.

Sementara itu saat kirab berlangsung  kerabat Kraton juga melempar induk-induk, berupa bunga mawar dan juga koin kepada masyarakat yang menyaksikan kirab. Mereka mempercayai udik-udik tersebut merupakan berkah dan rejeki.

#Solo   #Kirab   #Pusaka