RADAR NONSTOP- Nama Indie santer terdengar dalam pusaran kasus yang menjerat Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kota Bekasi Dadang Ginanjar.
Saat ini Indie menjabat Kepala Bidang (Kabid),Ia disebut-sebut menjadi aktor teknis pembangunan gedung Mako Satpol PP yang masuk dalam permasalahan hukum dugaan korupsi orang terdekat Walikota Bekasi Rahmat Effendi itu.
"Sebenarnya, pak Dadang Ginanjar menyerahkan untuk secara teknis ke Bu Indie, Kepala Bidang (Kabid) Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan di pelaksanaan kegiatan pembangunan Kantor Mako Satpol-PP dan BPBD Kota Bekasi. Jadi, yang berkaitan dengan kasus tersebut Dadang percaya banget sama Indie. Tapi apapun itu, walaupun yang melakukan kesalahan administrasi Indi, yang meng-acc ya tetap beliau, pak Dadang selaku pemangku kebijakan dan pastinya diketahui oleh Pak Wali Kota terkait pengesahan anggaran," ungkap narasumber RADAR NONSTOP (RAKYAT MEREKA GROUP) dilapangan dari internal Pemerintah Kota Bekasi, Minggu (29/9).
BERITA TERKAIT :Kena Masalah, Akun Tiktok Herkos Voters Dilaporkan ke Polres Kota Bekasi
Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional
Saat dikonfirmasi terkait apakah benar Dadang Ginanjar menyerahkan seutuhnya secara teknis pembangunan gedung Mako Satpol-PP, Kabid Disperkimtan, Indie menjawab dilayangkan saja surat ke PPID Disperkimtan untuk pertanyaan tersebut.
"Iya, saya menghormati institusi (Dinas) dan alangkah baiknya ditanyakan aja langsung ke pak Dadang, terimakasih," pungkasnya singkat.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Bekasi (Gemab) Ahmad Aziz menduga kasus yang menjerat orang terdekat Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi itu adalah pembangunan Gedung Markas Komando (Mako) Satuan Polisi Pamong Paraja (Satpol-PP) dan BPBD Pemerintah Kota Bekasi.
Aziz mengungkapkan, dari data yang didapat dalam draf buku Audit Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2018 disebutkan Hambatan dan Kendala Dalam Pencapaian Target Belanja Daerah SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Kota Bekasi Realisasi Belanja Kurang dari 80%.
"Dengan kondisi target yang tidak tercapai, belum jelas apa kendalanya? Apakah ini yang menjadi salah satu faktor penyebab munculnya dugaan kasus korupsi yang menyeret Kadis Perkimtan saat itu, Dadang Ginanjar yang sekarang menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi yang merupakan salah satu orang terbaiknya Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi," terang Ahmad Aziz.