RADAR NONSTOP - Dinilai tidak memberi manfaat, Fraksi PDIP di Kebon Sirih tolak rencana kenaikan anggaran Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Anies Baswedan.
Anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI, Pantas Nainggolan menilai, keberadaan TGUPP tidak memberikan manfaat bagi warga Jakarta.
"Ya jadi kita tidak setuju. Kenapa? Yang pertama kita harus melakukan evaluasi. Fraksi PDIP itu melihat (TGUPP) lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya," kata Pantas, Kamis (3/10/2019) lalu.
BERITA TERKAIT :Dongkrak PAD, Anggota DPRD Kota Bekasi: Kepala OPD Harus Memastikan Kinerja Perangkatnya
Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Latu: Pakuwon Harus Beri Kompensasi Jalan
PDIP juga menilai TGUPP seharusnya menjadi bagian dari anggaran operasional gubernur. Sebab, kata Pantas, TGUPP melekat dengan gubernur.
"Yang kedua, dari segi nama, TGUPP, seyogyanya alokasi anggaran TGUPP di gubernur, operasionalnya gubernur. Karena user TGUPP ini kan gubernur, hanya dia yang mempergunakan itu. TGUPP itu unsur staf dari gubernur yang namanya TGUPP," jelas Ketua DPRD DKI sementara ini.
Pantas kemudian menyebut PDIP tak mempersoalkan jika dengan masuknya TGUPP anggaran operasional Anies menjadi bertambah. Karena, anggaran operasional gubernur juga ada batasannya.
"Ya nggak ada soal. Dana operasional gubernur itu kan juga ada batasannya," ucap Pantas.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2000, kepala daerah berhak mendapatkan Biaya Penunjang Operasional (BPO) maksimal 0,15% dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kepala daerah memiliki hak untuk menentukan besaran BPO-nya.
Pada tahun 2018, besaran BPO Anies 0,13 persen dari total PAD Rp 43,33 triliun. Jika dihitung, biaya operasional Anies pada tahun 2018 sebesar Rp 56,32 miliar.
Diberitakan sebelumnya, Fraksi PSI DPRD DKI yang awalnya menyoroti soal rencana kenaikan anggaran TGUPP Anies.
Sementara Bappeda Pemprov DKI menyebut, karena kenaikan itu, anggaran TGUPP bisa mencapai Rp 21 miliar.
"Usulannya Rp 21 miliar, (kenaikan) untuk penyesuaian jumlah dan grade (tingkat golongan) anggotanya," kata Kepala Bappeda DKI Jakarta Sri Mahendra saat dimintai konfirmasi, Rabu (3/10/2019).