RADAR NONSTOP-Opini yang saat ini tengah di bangun dalam perhelatan Pilkada 2020 yang bakal digelar di Kabupaten Pandeglang dan bahkan sudah bermunculan di berbagai media sosial.
Hal tersebut mendapat kritikan dari Ketua BEM STISIP Banten Raya yakni Ili Sadeli, menurutnya dari berbagai trah yakni, trah Dimyati Natakusuma, trah jayabaya, dan trah Rau.
Akan tetapi itu tidak menjadi soal bagi masyarakat Pandeglang. Pasalnya, yang lebih penting dari politik adalah soal kemanusiaan. " Catatan sahabat Gus Dur itu harus kita fikirkan dalam kepentingan elit politik untuk pesta demokrasi yang adil, di tengah terpaan realitas bahwa kita akan di hadapkan pada pilkada di tahun 2020 nanti," katanya. Sabtu (19/10/2019)
BERITA TERKAIT :Ikan Ke Darat Di Pantai Carita Banten, Warga Heboh Sinyal Tsunami
Ngeri Banget, Pantai Pangandaran Sering Minta Tumbal
Kendati demikian, dengan gunjang gunjing bakal calon bupati yang mulai bermunculan, tentunya ia meminta agar masyarakat bisa lebih cerdas dalam menganalisis segala dinamika itu semua.
" Dalam hal ini saya Terfokus Pada Aparatur sipil negara yang memang harus netral dalam pilkada tersebut. Belajar dari pemilu kemarin contoh-nya banyak para oknum ASN yang tidak netral, ikut2an mengkampanyekan salah satu calon dan jelas itu bertentangan dengan ketentuan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang ASN," ujarnya.
Bahkan, Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik PNS, Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS, beberapa surat edaran sebagai penegasan dari Komisi ASN , Menteri PANRB, MenDAGRI BKN, dan Bawaslu RI. " Jadi setiap ASN dilarang memberi dukungan atau melakukan kegiatan yang mengarah pada politik praktis pada kontestasi Pilkada atau Pileg atau Pilpres," terangnya.