Minggu,  28 April 2024

Apakah Jaksa Agung (STB) Kursi Bonus Untuk PDIP

NS/RN
Apakah Jaksa Agung (STB) Kursi Bonus Untuk PDIP
STB menjadi Jaksa Agung.

RADAR NONSTOP - Jaksa Agung resmi dipimpin ST Burhanuddin alias STB. Ternyata dia adalah adik kandung politikus PDIP dari Jawa Barat, TB Hasanuddin.

Munculnya nama STB disebut-sebut sebagai daya lobi PDIP. Tapi hal itu dibantah oleh TB Hasanudidin.
Kata dia, STB berasal dari kalangan profesional. STB juga tak pernah ikut partai politik.

Klaim TB Hassanuddin kalau adiknya adalah pejabat karir ternyata benar. Dari hasil penelusuran wartawan kalau STB meniti karir dari bawah.

BERITA TERKAIT :
Yusril Diklaim Jadi Menko Polhukam, Yang Lain Jangan Baper Ya... 
Gaduh MK Selesai, Giliran Berebut Kursi Menteri Nih?

STB memulai kariernya dengan mengikuti Pendidikan Pembentukan Jaksa pada 1991. Pada 1999, STB ditugaskan sebagai Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bangko Jambi, Asisten Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Jambi, Asisten Pidana Khusus Kejati NAD, Kepala Kejaksaan Negeri Cilacap, Asisten Pengawasan Kejati Jawa Barat, dan Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi NAD.

Pada 2007, lulusan sarjana hukum dari Universitas Diponegoro pada 1983 itu mendapatkan promosi menjadi Direktur Eksekusi dan Eksaminasi Jaksa Agung Muda Pidana Khusus. Setahun kemudian, Burhanuddin mendapatkan promosi sebagai Kejaksaan Tinggi Maluku Utara pada 2008.

Pada 2009, lulusan Magister Manajemen UI 2001 tersebut kembali ke Kejaksaan Agung dengan jabatan inspektur V Jaksa Agung Muda Pengawasan. Pada 2010, STB mendapatkan promosi kembali sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi di Sulawesi.

STB juga dikenal sebagai jaksa yang tak pernah pandang bulu. "Pak STB itu tegas dan tegak aturan," ungkap seorang jaksa yang namanya enggan disebutkan saat ditemui wartawan.

Diketahui, PDIP dikabinet Jokowi jilid II mendapatkan lima kursi menteri.

"Profesional, sangat-sangat profesional. Dia tidak pernah ikut-ikutan partai politik apa pun," ujar TB Hasanuddin saat dihubungi, Rabu (23/10/2019).

Seperti diketahui, TB Hasanuddin berlatar belakang militer dan kemudian terjun ke politik sebagai politikus PDIP. Berbeda dengan TB, Burhanuddin sejak awal menempuh pendidikan di bidang hukum. Dia lalu meniti karier sebagai jaksa.

"Saya sampaikan, 'Ya kamu bagaimana menurut kamu saja. Yang penting jadilah diri kamu sendiri. Kalau selama ini kamu benar-benar memegang teguh aturan, ya terus.' Dan saya pesan, kalau memang dipercaya, saya titip kamu taat pada aturan dan kedua jangan korup, saya bilang begitu," ungkapnya.