RADAR NONSTOP - Banyak orang bertanya kenapa Prabowo mau menjadi menteri Jokowi. Lalu, jika pertanyaan itu dibalik kenapa juga Jokowi mau ajak Prabowo di kabinet.
Dua pertanyaan itu masih belum bisa terjawab oleh pendukung Prabowo dan Jokowi. Tapi, jika kita berfikir positif pastinya dua poros bergabung demi NKRI.
Akh, jangan-jangan NKRI itu hanya retorika padahal hanya bagi-bagi kekuasaan?
BERITA TERKAIT :Beda Dengan Jokowi, Prabowo Tancap Gas Tanpa Pecitraan Dan Bawa Oleh-Oleh Investasi
Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia
Bisa ya bisa juga tidak. Tapi, kita yakin baik Prabowo dan Jokowi tak ingin bangsa ini terus terbelah. Keduanya juga pasti punya cita-cita membesarkan Indonesia dikancah internasional.
Prabowo dengan kemampuan militernya tentu punya resep jitu dalam memperkuat NKRI dan menjadikan bangsa ini dihormati dunia.
Nah, Jokowi dengan hobinya membangun infrastruktur adalah cara untuk membangkitkan ekonomi kerakyatan. Perjalan yang tadinya ditempuh berjam-jam bisa terpangkas dengan adanya tol trans Jawa, Sumatera dan Papua.
Bisa Anda bayangkan jika dua kekuatan antara ekonomi dan pertahanan dijadikan satu. Apakah Anda tidak ingin, dua kelompok pendukung hidup rukun?
Lalu siapa yang beruntung jika Prabowo dan Jokowi ribut?
Tulisan ini tak menuduh atau menunjuk siapa. Yang pasti bagi para petualang politik jika negeri ini tentram tanpa konflik mereka tak ada order.
Para petualang pastinya tak lagi dipakai jasanya. Para petualang juga tak bisa jadi kompor atau nge-blok ke salah satu kubu.
Baik Jokowi dan Prabowo pasti sudah berhitung. Jika bersatu akan banyak yang nyinyir dan main ancam cabut dukungan.
Tapi kita juga harus yakin keduanya pasti memilih kepentingan yang lebih besar demi bangsa dan negara ketimbang mendengarkan para petualang politik dan kaum nyinyir.
Koalisi Prabowo dan Jokowi juga menjadi menarik dunia internasional. Media asing misalnya memberitakan koalisi ini berulang kali (masif).
Bagaimana dengan rupiah?
Kurs rupiah semakin bertenaga di hadapan dolar Amerika Serikat (AS), Senin (21/10). Menjelang pengumuman nama-nama menteri dalam Kabinet Kerja Jilid II Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Melansir Bloomberg, pukul 14.04 WIB, rupiah ke Rp 14.095 per dolar AS atau menguat 0,37% dari posisi sesi sebelumnya. Sebelumnya, pukul 11.26 WIB, rupiah spot pada level Rp 14.115 per dolar AS atau menguat 0,23%.
Selamat bekerja Jokowi, Prabowo dan para menteri. Bangsa ini menunggu Kerja Nyata Anda.