RADAR NONSTOP – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menyesali sikap pemerintah maupun Federasi Sepakbola Malaysia (FAM), belum meminta maaf kepada Indonesia menyusul insiden pengeroyokan terhadap suporter Tim Garuda.
Menurut Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto, Malaysia kurang menunjukkan persahabatan sebagai sesama bangsa serumpun, maupun sebagai anggota ASEAN karena belum menyampaikan permintaan maaf.
Selain itu, Malaysia juga dianggap tidak sejalan dengan persahabatan erat antara pemimpin kedua negara. “Kurang sportif sebagai lazimnya komunitas olahraga yang mengajarkan sportivitas, jika melakukan kesalahan apapun bentuknya,” ujar Gatot, Jumat (22/11).
BERITA TERKAIT :Kevin Diks Dilirik Klub Liga Utama Jerman
Ole Romeny Bela Skuad Garuda Maret 2025
“Ya harus minta maaf dong. Pejabat pendahulunya saja rendah hati saat SEA Games (2017), Pak Imam (Nahrawi mantan Menpora Imam Nahrawi) juga rendah hati. Apa sih susahnya minta maaf?” sambungnya.
Mewakili Kemenpora, Gatot mengaku, bakal menyampaikan surat kekecewaan kepada Kementerian Sukan dan Belia Malaysia, yang ditembuskan kepada Kementerian Luar Negeri RI dan Pengurus PSSI pada Jumat (22/11). Selain kekecewaan terhadap insiden pengeroyokan, juga terkait permintaan maaf dari Malaysia.
Gatot mengatakan, pada saat keributan di dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno pada saat pertemuan Timnas Indonesia melawan Malaysia, 5 September lalu, Menpora kala itu, Imam Nahrawi menyampaikan permohonan maaf kepada Menteri Sukan dan Belia Malaysia, Syed Saddiq secara langsung sehari setelah kejadian.
Sebelumnya, Menpora Malaysia Syed Saddiq telah meminta polisi menyelidiki dugaan pengeroyokan tersebut. Pernyataan itu diunggah di lini masa Twitter, setelah netizen dari Indonesia mempertanyakan sikap Malaysia. Namun, hingga kini belum ada permintaan maaf secara resmi dari Syed Saddiq, mewakili Negeri Jiran.