RADAR NONSTOP - Agar tidak terus bertele - tele dan Anies Baswedan segara dapat jodoh. PKS diminta menentukan satu dari empat nama yang diajukan Partai Gerindra.
Selanjutnya, kedua nama tersebut diajukan ke Anies Baswedan untuk dipilih oleh DPRD. Jika terus didiamkan, maka kondisi Jakarta akan terus gaduh. Terutama saat pembahasan APBD atau pengajuan Rancangan peraturan daerah (Raperda) prioritas Pemprov DKI.
Pengamat politik Univesitas Indonesia (UI) Reza Hariyadi mengatakan, persoalan Wagub DKI yang hingga saat ini masih kosong ada di tangan Partai Gerindra dan PKS.
BERITA TERKAIT :Dedi Mulyadi Sudah 71,5 Persen, Syaikhu Gak Laku Dan PKS Lagi Anjlok
RIDO Kalah Di-Survei Dengan Pram-Rano, KIM Plus Masih Mandek Akibat Janda Kaya
Dua partai ini, sebagai pengusung memiliki kewenangan besar untuk merekomendasikan siapa orang pendamping Anies sampai 2022.
’’Iya dong. Gerindra sudah berikan empat nama ke PKS. PKS pilih satu. Nanti, dua nama diberikan ke DPRD DKI. Satu Gerindra dan PKS. Kan, kalau nama ini sudah di DPRD selesai. Dewan tinggal bahas aja,’’ kata Reza di Jakarta kemarin.
Gerindra, mengusulkan empat nama, dia menilai itu hal wajar. Sebagai, pengusung Anies-Sandi pada 2017. Menurutnya, tak ada yang salah dengan manuver partai berlambang burung garuda tersebut.
Sekarang, hanya tinggal komunikasi politik dua partai tersebut. ’’Iya, jangan bertele-tele lah. PKS juga mesti mengerti bahwa posisinya sama dengan Gerindra. Yakni, sama-sama memiliki hak yang sama,’’ ujar dia.
Terpisah, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI, Syarif meyakini, proses pembahasan pemilihan orang nomor dua di Jakarta berjalan sesuai dengan tahapan. Pasca pengesahan APBD DKI 2020, dewan di Kebon Sirih akan mengebut lakukan Pilwagub.
“Ini cepat. Kan, tata tertib (tatib) sudah ada. Jadi, hanya tinggal bentuk panitia pemilihan (Panlih),’’ ungkap dia.
Namun, semua itu, kata Sekretaris Komisi D DPRD DKI itu, tergantung PKS. Jika, empat nama yang diusulkan Gerindra ke PKS cepat diproses dan dipilih salah satu maka Pilwagub DKI bisa selesai akhir tahun ini.
“Kami, yakin bisa selesai seminggu sebelum tutup akhir tahun sudah diputuskan. Ini bola ada di tangan DPP PKS, kami tunggu saja lah.,’’ tegas dia.
Syarif menegaskan, jika PKS tidak menerima empat nama yang diusulkan Gerindra. Artinya, mereka kembali menciptakan dinamika politik baru dalam proses Pilwagub DKI ini.
Menurutnya, kalau ini yang terjadi akan ada pertarungan politik baru. ’’Saya berharap, PKS tak menciptakan dinamika baru soal Pilwagub lah,’’ ujar dia.
Dia menambahkan, saat ini proses pencalonan Pilwagub DKI masih dalam tahap komunikasi secara intens oleh PKS. Tanpa adanya persetujuan PKS, kata Syarif, pengusungan Cawagub kembali molor.
“Gerindra nunggu saja kalau dia cepat bisa memutuskan kan biar bisa segera paripurna. Kalau dia enggak menentukan kan enggak bisa juga,’’ ucap dia.
Sementara itu, Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI, Abdurahma Suhaimi mengakui, Gerindra mengusulkan empat nama kadernya sebagai cawagub.
Namun, itu masih dikomunikasikan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.
Menurut dia, empat nama itu baru sekedar usulan sehingga bisa ditolak atau bisa diterima. ’’Ini kan sebatas usulan. Sekarang, masih dimusyawarhkan. Makanya, bisa diterima atau ditolak,’’ ucap dia.
Wakil Ketua DPRD DKI itu menegaskan, secara formal hingga sekarang nama Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto masih Cawagub. Sebab, berdasar keputusan kelembagaan PKS semua belum ada perubahan. ’’Kami, belum ada perubahan nama,’’ tandasnya.
Seperti diketahui, Partai Gerindra mengusulkan empat nama sebagai cawagub. di antaranya adalah Sekdaprov DKI Saefullah, Dewan Penasihat DPP Gerindra Arnes Lukman, Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry J Yuliantoro, dan Ketua DPP Partai Gerindra Riza Patria.