RADAR NONSTOP - Banjir di gedung CMB Niaga dan Plaza Senayan dijadikan amunisi kaum nyinyir serang Anies Baswedan.
Wakil Ketua DPRD DKI, Mohamad Taufik, angkat bicara soal banjir di dua lokasi tersebut.
Politisi Gerindra ini mengungkapkan, bahwa gedung CMB Niaga terendam air hingga masuk ke dalam dikarenakan gedung tersebut bermasalah.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
“Jangan selalu ambil jalan lalu menyerang membabibuta dan menyalahkan DKI. Pahami dulu situasi dan kondisinya. Gedung CMB Niaga itu bermasalah, makanya dia kebanjiran,” ungkap M Taufik saat berbincang santai dengan radarnonstop.co di kediamannya di Wisma Garuda, Jalan SD Lama, Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (20/12/2019) pukul 02.00 WIB.
Taufik juga meminta publik tidak seharusnya terlalu mempersoalkan banjir di Ibu Kota. Soalnya banjir sudah ada sejak dulu.
Justru saat ini DKI mestinya diberikan apresiasi, sebab genangan air sekarang ini surutnya jauh lebih cepat jika dibandingkan waktu Presiden Jokowi menjabat sebagai gubernur DKI.
“Sekarang belum 1 jam airnya langsung surut. Dulu kan cukup lama, lebih dari 2 jam air masih menggenang. Mestinya yang fair saja lah menilai, jangan ribet,” katanya.
Ia juga menanggapi komentar Presiden Joko Widodo yang menyebut bahwa langkah untuk mencegah banjir ialah ada pembersihan selokan dan pelebaran Ciliwung serta pentingnya mengeruk waduk.
"Waduk kan dari zaman Pak Jokowi (saat menjabat sebagai Gubernur DKI) didiemin juga. Sama saja. Tuh di depan, waduknya sampai sekarang kaga dibikin-bikin (pengerukan waduk)," tandas Taufik seraya menunjuk ke arah depan rumahnya.