Jumat,  29 March 2024

Bisnis Seks Di Puncak, Kawin Kontrak Hingga Pesta Homo Dan Lesbi

NS/RN/CR
Bisnis Seks Di Puncak, Kawin Kontrak Hingga Pesta Homo Dan Lesbi

RADAR NONSTOP - Puncak bukan hanya jadi tempat wisatawan berlibur. Udara dingin dan pemandangan pengunungan membuat kawasan di bawah Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini menjadi daya tarik bisnis seks.

Para germo yang menyediakan wanita menjamur dari Ciawi, Ciawi, Cisarua hingga Puncak pas. Para germo biasanya menawarkan cewek atau PSK ke wisatawan dengan tarif berbeda-beda.

Jika hari biasa, cewek dibanderol paling murah Rp 300-500 ribu. "Sabtu dan Minggu paling murah Rp 500 ribu dan bisa Rp 1 juta," ungkap penjaga villa di kawasan Cisarua yang biasa disapa Akang saat ditemui radar nonstop, Minggu (29/12).

BERITA TERKAIT :
Tahun Baru, Warga DKI Setengah Tajir Bakar Duit Di Puncak
Yang Liburan Ke Puncak Dan Kawasan Bogor Waspada, Musim Hujan Rawan Pohon Tumbang

Tapi kata Akang jika tahun baru harga bisa melonjak dua kali lipat. "Paling murah Rp 1 juta. Biasanya cewek dibawa pakai mobil ke villa, lalu pilih mana yang suka," ungkapnya.

Walau razia dilakukan Satpol PP dan Polisi menurutnya, bisnis seks tetap berjalan. "Kalau rawan razia paling sembunyi atuh, biar aman," ungkapnya.

Banyak villa menawarkan cewek karena solusi bisnis agar ramai. "Kalau gak ada ceweknya sepi gak ada yang sewa," ungkapnya.

Kawin Kontrak dan LGBT

Akang bercerita soal kawin kontrak yang dilakukan ke wisatawan Timur Tengah sudah lama terjadi. Bahkan, banyak wisatawan memang sengaja berlibur ke Puncak hanya untuk kawin kontrak.

"Yang langganan banyak. Biasanya datang setiap tahun dan ramainya pada Desember," beber Akang.

Tarif kawin kontrak kata dia, dari Rp 5 juta hingga Rp 10 juta. "Tergantung ceweknya cakep dan seksi ya mahal. Kalau razia mah dari dulu juga razia tapi tetap saja jalan kawin kontrak," ungkapnya.

Seorang cewek pelaku kawin kontrak yang biasa disapa Eneng mengaku, dirinya melakukan kawin kontrak karena duitnya besar. "Kalau pelayanan bagus kita dikasih bonus," aku ibu satu anak ini.

Tiga tahun menjalani kawin kontrak, Eneng sudah bisa membeli rumah dan mobil di Sukabumi. "Saya sudah ada langganan. Setiap bulan April, dia datang dari Timur Tengah," bebernya.

Terkait adanya pesta seks LGBT yakni homo dan pria, Akang dan Eneng tak membantah.

"Wah banyak itu. Hampir tiap Minggu, cowok dan cowok lalu cewek dan cewek. Kalau saya mah ogah akh," ucap Eneng.

Akang mengakui, kalau homo dan LGBT lebih rahasia transaksi bisnisnya. "Saya taunya pas sewa kamar kok ada cowok dan cowok pelukan," tambahnya.

Polres Bogor sudah menangkap 4 mucikari kawin kontrak wanita lokal dengan pria asal Timur Tengah. Dari penangkapan itu, polisi sudah mengendus adanya pesta seks LGBT yang marak di Puncak.