Rabu,  12 March 2025

Sejarah, Kawasan Puncak Juga Terendam Banjir 

RN/NS
Sejarah, Kawasan Puncak Juga Terendam Banjir 
Banjir kawasan Puncak.

RN - Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat akhirnya kena banjir. Ini adalah sejarah. 

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi angkat bicara soal meluapnya Sungai Jayanti di Kabupaten Bogor yang mengakibatkan banjir dan merendam pemukiman warga di kawasan Puncak.

"Saya belum mengetahui secara pasti penyebab utama meluapnya Sungai Jayanti, namun hal ini perlu segera dikaji agar solusi yang tepat dapat diambil," ujar Dedi Mulyadi, yang dilansir dari akun Instagram Dedi, Senin (3/3).

BERITA TERKAIT :
Bos BJB Mundur, Dedi Mulyadi Ngaku Urusan Personal Dan Tak Tau Urusan KPK

Meski belum diketahui penyebab banjir tersebut, Dedi menuturkan alih fungsi lahan di kawasan Puncak Bogor harus segera dihentikan demi menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah bencana lebih lanjut.

"Berdasarkan data yang kami miliki, lebih dari seribu hektare lahan perkebunan teh di Puncak telah beralih fungsi. Ini menjadi perhatian serius karena berpotensi memperburuk kondisi lingkungan," tegasnya.

Ia pun bakalan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti PTPN dan Perhutani Jabar, untuk mengembalikan fungsi konservasi lahan yang telah berubah.

"Kita tidak boleh hanya memikirkan keuntungan ekonomi jangka pendek. Sejak zaman kolonial, Belanda menanam teh di kawasan ini bukan hanya untuk produksi, tetapi juga sebagai bagian dari upaya konservasi lingkungan dan perlindungan lahan," katanya.

Dedi turut menyoroti adanya bencana pergeseran tanah yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. Dimana pada bencana itu, 92 kepala keluarga terdampak, dengan 55 rumah mengalami kerusakan berat serta dua sarana ibadah yang ikut terdampak. Saat ini, 45 kepala keluarga mengungsi di kantor desa, sementara 43 lainnya memilih tinggal di rumah kerabat terdekat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat ada 423 jiwa di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, terdampak bencana banjir akibat luapan Sungai Ciliwung, di Kabupaten Bogor, saat banjir bandang melanda kawasan Puncak, Minggu (2/3).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Adam Hamdani mengatakan, penyebab meluapnya sungai Ciliwung, dikarenakan hujan deras dengan intensitas yang tinggi.

Secara keseluruhan, BPBD mencatat banjir di Kabupaten Bogor melanda 10 desa dan 8 kecamatan, di antaranya merendam 257 rumah. Sebanyak 260 Kepala Keluarga dan 988 jiwa terdampak. Terdapat dua kepala keluarga dan 8 jiwa mengungsi dan dilaporkan satu korban hilang

"Di Kota Bogor, banjir melanda delapan desa dan tiga kecamatan, delapan rumah terendam," katanya.