RADAR NONSTOP - Siti Nur Azizah terus menggalang dukungan. Putri Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin itu mendapat sinyal dukungan dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Siti Nur Azizah atau SNA menemui Menteri Pertahanan (Menhan) di rumahnya di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. SNA membawa tahu khas Serpong.
Obrolan santai sambil menyantap tahu ternyata maknyus. "Beliau berpesan kalau saya sudah maju (di Pilkada Tangsel), harus menang," tutur SNA kepada wartawan, Minggu (29/12/2019).
BERITA TERKAIT :Pramono Jangan Mau Dikibuli, Para Pemburu Jabatan Jago Klaim Dan Pasang Boneka
Fauzi Bowo Beserta Masyarakat Yakin Pramdoel Akan Jadi Pemimpin Jakarta
Kedatangan SNA bukan hanya sekedar mencari dukungan agar Partai Gerindra memberikan tiket kepadanya untuk maju di Pilkada Tangsel.
"Saya ingin kita bertambah 'tahu', soal Serpong yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan," ungkapnya.
Ditanya alasan membawa oleh-oleh tahu serpong dalam pertemuan itu, SNA menjelaskan jika sebenarnya banyak potensi di wilayah Serpong yang saat ini kurang berkembang lantaran belum mendapat perhatian khusus.
"Beliau tampaknya cukup gembira dengan oleh-oleh tahu serpong, serta bangga dengan gaya promosi produk UMKM yang saya lakukan selama ini," ucapnya.
Selain makanan, sebenarnya Serpong juga memiliki berbagai situs sejarah, di antaranya situs perang laskar rakyat melawan NICA pada 26 Mei 1946 yang menyebabkan 240 laskar tewas dan di makamkan di TMP Seribu, Serpong.
Bahkan, keluarga Prabowo juga lekat dengan peristiwa pertempuran Lengkong yang terjadi antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) melawan Jepang. Paman Prabowo, Letnan Soebianto Djojohadikoesoemo, gugur dalam pertempuran itu.
SNA menyayangkan, karena sampai hari ini, tempat-tempat bersejarah itu kurang mendapatkan perhatian Pemerintah Kota Tangsel. Jika nanti terpilih menjadi wali kota, dia berjanji akan memprioritaskan pengembangan kawasan tersebut agar berdampak pula bagi ekonomi warga sekitar.
"Serpong memiliki potensi wisata sejarah yang tak bisa ditinggalkan begitu saja. Wilayah tersebut harus benar-benar diperhatikan, karena sejarah menjadi pelita yang akan memandu gerak visi saya, yaitu Permata Tangsel," tandasnya.