Jumat,  22 November 2024

Bikin Heboh Twitter

Cuitan Andi Arief Soal Elit PDIP Terkait Komisioner KPU Yang Ditangkap KPK

NS/RN
Cuitan Andi Arief Soal Elit PDIP Terkait Komisioner KPU Yang Ditangkap KPK
Wahyu Setiawan

RADAR NONSTOP - Andi Arief bikin heboh. Politisi Partai Demokrat ini mengkaitkan penangkapan KPK terhadap komisioner KPU Wahyu Setiawan ke PDIP. 

Andi mengembuskan isu adanya dugaan staf Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto ikut terjaring.

"Miris saya mendengar kabar OTT komisioner KPU bersama Caleg Partai suara terbesar Pemilu. Lebih miris lagi kabarya bersama dua staf Sekjen Partai tersebut. Sistemik?" cuit Andi Arief Kamis (9/1/2020). Cuitan Andi Arief ini disalin apa adanya seperti yang dia bagikan kepada wartawan.

BERITA TERKAIT :
Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional
Kasak-Kusuk Mr A Dongkel Kursi Wali Kota Jakpus

Untuk diketahui, Wahyu Setiawan ditangkap pada Rabu (8/1). Setelah penangkapan Wahyu, rombongan pejabat KPU berangkat ke KPK untuk memastikan kabar tersebut. Konfirmasi dilakukan komisioner KPU kepada Wakil Ketua KPK Alexander Marwata yang didampingi Jubir KPK Ali Fikri dan Kabiro Humas KPK Febri Diansyah.

Dari informasi KPK kemarin malam, total ada empat orang yang diperiksa intensif. Andi Arief menyebut dua orang di antaranya adalah staf Hasto Kristiyanto.

"Jika benar ada dua staf sekjend Hasto Kristiyanto dengan inisial S dan D juga ikut OTT KPK bersama caleg Partai tersebut, maka apa arti sebuah tangisan?" sambung Andi Arief.

Dimintai konfirmasi mengenai cuitannya, Andi Arief menyebut apa yang ditulisnya hanyalah berdasarkan info yang dia terima. Dia masih menunggu konfirmasi resmi KPK.

"Kabarnya yang sampai ke saya gitu. Satu caleg, dua orang staf. Kita tunggu," ucap Andi Arief seperti dikutip detik.

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengaku belum tahu sama sekali perihal informasi lanjutan OTT Wahyu Setiawan. Terkait cuitan Andi Arief, Djarot memilih menyerahkan sepenuhnya kasus OTT Wahyu Setiawan kepada penegak hukum.

"Ya serahin saja kepada aparat penegak hukum. Ya, to. Belum jelas juga kita ya, kita belum tahu," kata Djarot.