RADAR NONSTOP - Jakarta berhasil lolos dari kondisi macet. Di era Jokowi dan Ahok, ibukota masuk 4 besar termacet di dunia.
Tapi kini lolos dari 10 besar. Jika dibandingkan maka Anies lebih unggul ketimbang Jokowi dan Ahok dalam mengatasi macet.
Anies mengaku Jakarta akan keluar dari peringkat 10. Pernyataan ini diungkapkan di Kementerian BUMN, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).
BERITA TERKAIT :Duit Bansos DKI Rp 802 Miliar, Jangan Sampai Yang Kaya Dapat Bantuan
Jakarta Masih Ibu Kota, IKN Masih Berantakan?
"Jakarta kota termacet di dunia nomor 4 di tahun 2017. Dalam setahun turun jadi nomor 7 di dunia. Kita rencana keluar dari 10 besar, kita tidak lagi jadi kota termacet," kata Anies.
Pernyataan Anies selaras dengan data kemacetan versi TomTom Traffic Index 2018. Berdasarkan data dari situs TomTom, Indonesia menduduki peringkat ketujuh kota termacet di dunia. Tingkat kemacetannya sebesar 53% atau turun 7% dari 2017.
Berikut 10 besar kota termacet di dunia versi TomTom Traffic Index:
1. Mumbai (India): 65%
2. Bogota (Kolombia): 63%
3. Lima (Peru): 58%
4. New Delhi (India): 58%
5. Moscow region (Rusia): 56%
6. Istanbul (Turki): 53%
7. Jakarta (Indonesia): 53%
8. Bangkok (Thailand): 53%
9. Mexico City (Meksiko): 52%
10. Recife (Brasil): 49%
Data TomTom ini dikumpulkan berdasarkan software navigasi dan maps dengan akurasi tinggi. Data ini dipakai untuk memetakan kemacetan secara realtime.
Kendati demikian, ada data versi lain yang menunjukkan hasil berbeda. Dalam data versi Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) lewat laporan Update of the Asian Development Outlook edisi September 2019, Jakarta sudah keluar dari 10 besar kota termacet.
Jakarta, berada di posisi 17 dari 24 kota sampel dengan populasi lebih dari 5 juta penduduk. Kemacetan di Jakarta lebih tinggi dari kota Singapura, Karachi, Surabaya, Hong Kong, Ahmedabad, Lahore, dan Taipei.
Sebagai gambaran, studi ini mengukur ongkos kemacetan dengan memfokuskan pada waktu yang hilang dalam perjalanan seseorang. Kemudian biaya operasional kendaraan dan juga tingkat polusi udara. Informasi tambahan juga dikumpulkan melalui data perjalanan yang diproyeksikan Google Maps.
Macet Jakarta berhasil akibat ganjil genap. Aturan ini memang membuat ruas jalan ibukota tak macet.