RADAR NONSTOP- Bus trans anggrek circle line rupanya sudah tidak beroperasi lagi. Moda transportasi massal gratis itu kini telah berhenti usai menelan anggaran Rp.6,25 miliar pada 2015 lalu untuk pengadaan 5 unit bus.
Bus yang sempat dijuluki sebagai bus siluman karena sering tidak ada penumpang lantaran keberadaannya yang beroperasi tak menentu, kini benar-benar tinggal cerita.
Informasinya, bus trans anggrek circle line yang digadang-gadang bakal sebagai moda transportasi massal dambaan warga Tangsel itu diketahui berhenti beroperasi sejak beberapa bulan lalu.
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Wow, Pemkot Jaksel Anggarkan Rp11 Miliar Buat Beli 50 Unit AC
Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangsel, Purnama Wijaya menyampaikan, pengoperasian bus trans anggrek akan dialihkan dari angkutan umum menjadi angkutan khusus antar jemput pegawai Pemkot Tangsel.
Alasannya, menurut Purnama Wijaya, keberadaan bus trans anggrek sudah tidak efektif lagi untuk angkutan umum lantaran plat nomor yang digunakan masih plat nomor pemerintahan.
"Sudah tidak efektif mau kita alihkan untuk khusus karyawan pemkot saja karena bus-bus itu kan masih plat merah, kalau angkutan umum kan harus plat kuning,"terang Purnama Wijaya, Selasa (14/1/2020).
Kendati demikian, Purnama menegaskan, meski bus trans anggrek sudah beberapa bulan tidak beroperasi, namun anggaran perawatan untuk bus tersebut masih terus berjalan.
Pasalnya, bus tersebut diklaim kadang kala masih dipinjam pakai untuk kegiatan warga Tangsel yang berkeinginan menggunakan bus tersebut. Bahkan, bus trans anggrek kadang kala juga disewakan.
"Bus-bus itu sekarang masih digunakan tapi paling untuk yang pinjam atau sewa mau kemana gitu. Biasanya ibu-ibu atau pemuda mau pinjam ya kita kasih lah. Kan di situ juga butuh pemeliharaan busnya,"ungkap Purnama Wijaya.