RADAR NONSTOP - Kabar kurang sedap berhembus dari Tebet ke lantai 10 gedung dewan di Kebon Sirih. Kabarnya Prasetio Edi Marsudi dinonaktifkan dari posisinya sebagai bendaraha PDIP DKI Jakarta.
Prass, panggilan politisi PDIP yang juga menjadi Ketua DPRD DKI Jakarta dinonaktifkan karena kinerjanya jeblok dalam membantu persiapan acara partai baru - baru ini.
"Saat (acara, red) HUT dan rakernas, kemarin, Pras enggak pernah hadir rapat dan tidak koordinasi dengan DPP," ujar seorang sumber yang enggan disebutkan namanya di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
BERITA TERKAIT :DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
PPP DKI Aja Ambruk, RIDO Bisa Kena Prank Sandiaga Uno?
Adapun surat penonaktifan Pras, sapaan Prasetio, disebutnya telah dikirimkan ke pengurus Ibu Kota. Turut melampirkan penggantinya. “Sudah terlampir jajaran baru pascapenonaktifan," kata sumber.
Saat dikonfirmasi, Ketua DPD PDIP Jakarta, Adi Wijaya, enggan merespons. "Dapat info darimana?. Coba dipastikan lagi info itu," katanya.
Ia melanjutkan, penonaktifan tersebut merupakan kewenangan DPP. “Saya ga punya kewenangan. Yang jelas, hal itu (penonaktifan, red) merupakan kewenangan DPP," ungkapnya.
Sekretaris DPD PDIP Jakarta, Gembong Warsono, pun bersikap demikian. Dirinya enggan menjawab hal tersebut.
"Konfirmasi ke DPP-lah, Mas. Jangan ke saya. Sumbernya dari sana (DPP). Maka, saran saya, silakan ngobrol dan konfirmasinya ke DPP," tuturnya.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta ini juga enggan menjawab prihal apakah surat dari DPP telah diterima pengurus DPD.
"Tanya DPP-lah, ya. Kalau soal itu, itu ranahnya DPP. Takut offside saya," ujar Gembong.
Beberapa pengurus DPP juga tak memberikan respons melalui sambungan telepon. Seperti Ketua Bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah, serta Ketua Bidang Kehormatan Partai, Komarudin Watubun.
Djarot Saiful Hidayat Membenarkan
Secara terpisah, Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, membenarkan tentang penonaktifan Pras sebagai Bendahara DPD Jakarta.
"Ya, benar (dinonaktifkan, red)," katanya kepada wartawan saat dihubungi di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Ia juga menyebut prihal pertimbangan dalam penonaktifkan tersebut. Salah satunya, "Pak Pras juga tidak pernah aktif dalam rapat-rapat di dpd partai," ungkapnya.
Kendati begitu, Djarot menjawab diplomati terkait alasan pencopotan Pras. "Supaya fokus sebagai ketua DPRD DKI," tutupnya.
"Secara detailnya, agar ditanyakan ke Ketua DPP bidang keanggotaan dan organisasi," tambah Djarot.
Yang Penting Tetap Jadi Ketua DPRD DKI
Sementara itu, menanggapi kabar penonaktifan ini, loyalis Prass yang biasa mangkal di DPRD DKI Jakarta mengatakan, tak masalah dinonaktifkan dari posisi bendahara DPD PDIP DKI Jakarta. “Yang penting tetap jadi Ketua DPRD DKI Jakarta,” ujarnya.