RADAR NONSTOP - Jokowi tak mau gegabah dalam membangun ibukota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Dia mempelajari pembangunan Canberra sebagai ibukota Australia.
Minggu, (9/02/2020), Jokowi menemui Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
"Saya juga bertanya ke Gubernur Jenderal, kemudian bertanya juga ke Perdana Menteri Scott Morrison, kemudian sekarang bertanya juga ke Sally Barnes, CEO-nya National Capital Authority di sini, kita ingin mendapatkan sebuah bayangan seperti apa sebetulnya Kota Canberra, bagaimana dikelola, kemudian dimulainya seperti apa," kata Presiden dalam keterangan pers usai peninjauan.
BERITA TERKAIT :Tarif Baru PAM Jaya, Emak-Emak: Tarif Baru Masih Terjangkau
Sudah 17 Tahun Pakai Harga Lama, PAM Jaya Sesuaikan Tarif Baru Dengan Fasilitas Wah Untuk Warga Jakarta
Tempat berdiri Presiden dari Mount Ainslie memiliki ketinggian 843 meter di atas permukaan laut. Dari titik ini, Presiden melihat tata kota Canberra sangat baik.
"Saya kira kalau kita lihat tadi tata kotanya sangat bagus sekali dan yang baik-baik akan kita ambil untuk pembangunan ibukota baru. Baik manajemennya, baik tata kotanya," sebutnya.
Salah satu yang diperhatikan adalah gedung pemerintahan. Ini menjadi bagian penting di ibukota baru karena menarik uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tidak sedikit. Total yang dibutuhkan mencapai 89,472 triliun atau 19,2% dari total investasi pembangunan ibukota baru yang mencapai Rp 466 triliun.