Jumat,  22 November 2024

Jadi Pengagum, Azizah Ziarah ke Makam Bung Karno

Doni
Jadi Pengagum, Azizah Ziarah ke Makam Bung Karno
Bakal calon Walikota Tangerang Selatan, Siti Nur Azizah saat berziarah ke makam Bung Karno.

RADAR NONSTOP- Bakal calon (Bacalon) Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Siti Nur Azizah berziarah ke makam Presiden RI pertama, Soekarno, di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar, Jawa Timur.

Berdasarkan rilis media yang diterima Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), tampak Siti Nur Azizah mengenakan kerudung berwarna merah saat berziarah di makam Bung Karno, Minggu (16/2/2020) kemarin.

Azizah tampak bersimpuh di makam sang proklamator kemerdekaan Republik Indonesia tersebut. Matanya sempat berkaca-kaca saat ia khusyuk membacakan doa untuk sang proklamator.

BERITA TERKAIT :
DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Modus Baru Hipnotis Di Serpong Tangsel, ATM Ditukar Lalu Dikuras, Duit Belanja Emak-Emak Ludes 

"Sebagai anak bangsa, kita harus selalu mengingat jerih payah pengorbanan dan keteladanan Ir. Soekarno, sebagai bapak bangsa Indonesia. Beliau sosok yang mengobarkan semangat perjuangan kita juga saat ini dan di masa depan," terang Azizah seperti keterangan yang diterima wartawan, Senin (17/2/2020).

Dalam kesempatan itu, Azizah mengakui sebagai pengagum Soekarno. Menurut Azizah, Soekarno menginspirasi lahirnya visi Permata (Pemerataan Kemajuan dan Kesejahteraan) Tangsel yang tengah ia gaungkan dalam kiprahnya sebagai bacalon Walikota Tangsel 2020

Azizah menjelaskan, terdapat tiga kata kunci "Tri Sakti" dalam visinya yaitu pemerataan, kemajuan, dan kesejahteraan, yang kini tengah diusung dalam program Permata.

"Permata Tangsel terjemahan bebas saya dari tri saktinya Bung Karno. Saya sangat terinspirasi semangat Bung Karno, juga ajaran-ajaran politiknya," jelas Azizah.

Lebih lanjut Azizah menerangkan, kata kunci dari "pemerataan" tak lain dari penerjemahan "berdaulat di bidang politik " sebagai kalimat pertama dari Tri Sakti. Kedaulatan saat ini, menurut Azizah, ketika rakyat memiliki akses terhadap sumberdaya.

Hal itu yang menjadi salah satu cara terwujudnya kalimat kedua, yaitu "Berdiri di atas kaki sendiri (Berdikari)" untuk mengembangkan segala sumberdaya di tengah tantangan zaman.

"Tantangan zaman itu, bersatunya dua kemajuan yang diciptakan manusia sendiri, yaitu _Artificial Intelligence_ (AI) dan Biometric. Kita harus benar-benar menyadari hal ini. Karena peradaban hidup manusia sudah berubah, tantangan di masa depan, semakin kompleks," kata Azizah.

Azizah mengatakan, kata kunci "Kemajuan" dalam visinya berusaha mendorong kesadaran itu, sehingga generasi muda Tangsel mampu berdiri di atas kakinya sendiri dengan berbagai karya inovatifnya.

"Karenanya saya berkomitmen untuk terus menyiapkan SDM lokal yang mumpuni dan kompetitif dalam bidang digital guna menyongsong masa depan Tangsel sebagai klaster ekonomi digital, yang mampu memberdayakan warga lokal sebanyak-banyaknya," jelasnya.

Azizah menambahkan, dalam menjawab tantangan di masa depan, salah satu pondasi yang harus dikuatkan adalah aspek kebudayaan, yang juga menjadi kalimat sakti ketiga Bung Karno, "berkepribadian di bidang  kebudayaan". Menurutnya, indikator suatu masyarakat berbudaya, maka mereka harus sejahtera. 

Untuk bisa sejahtera masyarakatnya harus mampu menjaga keseimbangan sumberdaya. Karena, kata dia, budaya merupakan hasil interaksi antara manusia dengan alam raya dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

"Rumusan berkepribadian dalam kebudayaan di Tangsel lebih saya tekankan melalui gagasan "kesejahteraan"," pungkasnya.