RADAR NONSTOP - Pemilihan Wagub DKI Jakarta resmi diketok. Sistem pemilihan akan berlangsung tertutup.
Jika pemilihan tertutup maka, maka peluang Ahmad Ariza Patria atau Ariza untuk menang terbuka lebar. Sebab, Partai Gerindra lebih jago melakukan lobi ketimbang PKS yang mengusung Bang Ancah sapaan Nurmansjah Lubis.
"Tadi ada perdebatan, kemudian disepakati mengikuti hasil pansus yang lama tertutup," ucap Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa (18/2/2020).
BERITA TERKAIT :Dedi Mulyadi Sudah 71,5 Persen, Syaikhu Gak Laku Dan PKS Lagi Anjlok
RIDO Kalah Di-Survei Dengan Pram-Rano, KIM Plus Masih Mandek Akibat Janda Kaya
Lebih lanjut, Taufik menjelaskan kalau pemilihan melalui voting tertutup itu ditetapkan karena mengacu pada keputusan panitia khusus atau pansus yang terdahulu.
"Tapi karena kesepakatan menghargai hasil Pansus yang lama, ya sudah enggak ada masalah," terangnya.
Namun, semulanya Taufik mengatakan kalau Fraksi Gerindra berkeinginan agar proses pemilihan pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tersebut dilangsungkan secara terbuka.
"Supaya transparan ke publik, kan tuntutannya transparan, kita saja terbuka saja. Ini bagian dari tanggungjawab anggota DPRD dalam menentukan politiknya terhadap konsituennya," ungkap Taufik.
Sekadar diketahui, esok pada Rabu, 19 Februari direncanakan akan digelar rapat paripurna yang mengesahkan tata tertib (tatib), sekaligus pembentukan panitia pemilihan atau panlih dari masing-masing fraksi.
"Tata tertib DPRD dan pemilihan wakil gubernur, Insyaallah besok jam 13.00 WIB kita rapat paripurna sebagaimana ketentuan harus disahkan dalam paripurna tatib itu," tutupnya.