RADAR NONSTOP – Rapimgab (rapat pimpinan) tata tertib pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta telah selesai digelar, Selasa (18/2/2020). Hasilnya, DPRD DKI Jakarta dalam waktu dekat ini akan menggelar voting tertutup menentukan jodoh buat Bang Anies.
Publik pun mulai bertanya – tanya? Bang Ancah ataukah Ariza yang berhasil menduduki kursi bekas Sandiaga Uno itu? Kemanakah suara 106 anggota DPRD DKI Jakarta berlabuh?
Diketahui, Nurmansjah Lubis (bang Ancah) diusung oleh PKS, sementara itu Ahmad Riza Patria atau akrab disapa Ariza disodorkan oleh Partai Gerindra. Jika dilihat dari kualitas, kedua calon merupakan kader terbaik di partai masing -masing, sarat dengan pengalaman organisasi dan politik.
BERITA TERKAIT :Dedi Mulyadi Sudah 71,5 Persen, Syaikhu Gak Laku Dan PKS Lagi Anjlok
RIDO Kalah Di-Survei Dengan Pram-Rano, KIM Plus Masih Mandek Akibat Janda Kaya
Akan tetapi, penentuannya bukan hanya pada persoalan kualitas si calon, ini terkait kursi dan suara 106 anggota dewan di Kebon Sirih. Benarkah PKS yang saat ini mengantongi 16 kursi bulat mendukung Bang Ancah? Begitu juga sebaliknya, 19 kursi Partai Gerindra sudah pastikah akan memilih Ariza?
Sumber radarnonstop.co di Kebon Sirih mengungkapkan 16 kursi PKS bisa dipastikan akan bulat memberikan suara untuk bang Ancah. Sementara di kubu Partai Gerindra sendiri, 19 kursi tersebut belum tentu akan ke Ariza.
“Kader – kader PKS itu solid, terlebih mereka merasa dikerjain. Sebab, sebagaimana diketahui oleh publik awalnya ada kesepakatan yang menyebutkan bahwa Wagub DKI sudah menjadi jatah partai yang digawangi oleh Sohibul Iman itu,” ujar sumber yang tidak bersedia namanya dituliskan.
Sedangkan di internal Partai Gerindra, masih menurut sumber, tidak seharmonis yang tampak ke luar. Ada pertarungan atau perpecahan yang tidak terlihat secara kasat mata. Hal ini dikarenakan adanya dominasi kelompok tertentu di fraksi partai berlambang burung garuda itu.
“Di Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta saat ini ada 9 anggota yang mendominasi dan membuat anggota lain agak tertekan. Sembilan anggota ini kerap ditugaskan wara -wiri dan sudah memiliki job desk sendiri. Misalnya, S bertugas mengurusi soal birokrasi, jabatan lurah dan camat. Inisial A diarahkan untuk bermain di dunia hiburan. I terkait infrastruktur alias pembangunan fisik,” ujar sumber
Sementara itu, 8 partai lainnya, PDIP 25 kursi, PSI 8 kursi, Partai Demokrat 10 kursi, PAN 9 kursi, Nasdem 7 kursi, PKB 8 kursi, Golkar 6 kursi dan PPP 1 kursi hingga saat ini belum ada yang menyatakan dukungan secara konkrit kepada salah satu calon.
Teranyar, PDIP yang dikabarkan akan bulat mendukung Ariza sebagaimana klaim salah satu timsesnya justru menyambangi bang Ancah baru -baru ini. Begitu pula dengan kader – kader Partai Demokrat, meskipun Misan Samsuri didapuk menjadi ketua pelaksana pemilihan, namun hingga saat ini kader -kader partai berlambang mercy itu masih menunggu arahan dari SBY.
“Besar kemungkinan akan cenderung memilih PKS, melihat kedekatan PKS dengan Partai Demokrat selama ini,” ungkap sumber.
Sumber juga memprediksi, PSI akan abstain, Nasdem bergantung pada komunikasi Anies Baswedan dengan Surya Paloh. Sedangkan PKB, juga belum tentu akan menjatuhkan pilihan kepada Ariza. Ada alasan – alasan tertentu yang tidak bisa diungkapkan ke publik yang membuat kader – kader Cak Imin di Kebon Sirih kurang sreg memilih cawagub Partai Gerindra. Hal ini dikarenakan sepak terjang politisi partai berlambang burung garuda itu yang sangat mendominasi di BUMD dan SKPD.
“Kondisi serupa juga terjadi di internal Partai Golkar, bahkan lebih parah lagi, akibat tingkah dan polah inisial S yang ternyata tidak hanya mencampuri urusan lurah dan camat, namun hingga soal PPSU, akan berimbas pada suara partai berlambang pohon beringin itu di voting Pilwagub nanti,” tandas sumber.
Klaim Kemenangan
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohammad Taufik mengklaim telah mengantongi 66 suara dari 106 anggota DPRD DKI Jakarta untuk memenangkan calon wakil gubernur Ahmad Riza Patria. “Jadi, kira-kira Gerindra hari ini dapat berapa? 66 deh menang, saya kira itu, jangan berandai andai enggak menang,” kata Taufik, Minggu (2/2/2020).
Ia mengatakan, memililiki data yang valid ihwal anggota DPRD yang bakal mendukungnya menyukseskan langkah Riza Patria menduduki kursi DKI-2. Hal itu didapat melalui komunikasi politik yang intens kepada setiap fraksi. "Saya sampaikan ini bukan asal ngomong juga, kita juga punya data hasil komunikasi kita," ujarnya
Taufik menargetkan minggu kedua Februari, Anies telah mempunyai pendamping untuk menjalani sisa masa jabatannya di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. “Insyaallah Ariza jadi wakil gubernur, kira kira minggu kedua bulan Februari selesai," pungkasnya.