Kamis,  26 December 2024

Jokowi Geram Duit APBD Parkir Di Bank Daerah Rp 220 Triliun

NS/RN/NET
Jokowi Geram Duit APBD Parkir Di Bank Daerah Rp 220 Triliun

RADAR NONSTOP - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kesal. Dia menuding para kepala daerah tidak bisa memanfaatkan dana yang dikirim dari pemerintah pusat ke daerah. 

Alhasi, dana jumbo sekitar Rp 220 triliun mengendap alias parkir. Kesal Jokowi di hadapan para gubernur, bupati hingga walikota saat membuka acara Rakornas Investasi 2020 yang digelar oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). 

"Karena di sini hadir gubernur bupati dan walikota. Mengkoleksi atau memungut pajak itu sangat sulit sekali pemerintah pusat kemudian transfer daerah baik dalam bentuk DAU maupun DAK," tuturnya di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Kamis (20/2/2020).

BERITA TERKAIT :
Hasto & Yasonna Dicekal, Jokowi Tertawa Saat Ditanya Soal PDIP?
Jokowi Dipecat PDIP, Golkar Sindir Habis Manis Lalu Kena Depak?

Menurutnya pemerintah pusat sudah susah payah mengumpulkan penerimaan negara seperti pajak. Uang itu kemudian disebar ke daerah dengan tujuan bisa meningkatkan perekonomian daerah.

Tapi ternyata uang itu tidak dipergunakan dengan baik. Uang sudah dikirimkan hanya mengendap di rekening Pemda. Jokowi pun geram mendengar hal itu

"Ini perlu saya peringatkan di November dan Oktober 2019 yang lalu, uang yang berada di bank-bank daerah di mana APBD itu disimpan masih pada angka Rp 220 triliun. Sehingga tidak mempengaruhi ekonomi daerah," tambahnya.

Angka uang Pemda yang mengendap di bank daerah itu turun jadi Rp 110 triliun di Desember 2020. Namun tetap saja Jokowi geram. Sebab uang sebanyak itu bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan roda perekonomian.

"Kalau itu bisa dihabiskan sebetulnya beredar di masyarakat ini akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi mempengaruhi kesejahteraan yang ada di daerah itu," tuturnya.

Dia ingin agar para gubernur, bupati dan walikota bersikap tegas. Jokowi tak ingin tahun ini ada pengendapan uang sebesar itu.

"Kemudian juga bupati walikota harus tegas dengan ini jangan sampai dinas keuangannya menyimpan uang hibah sebanyak ini jangan ulangi lagi di tahun 2020," tutupnya.