RADAR NONSTOP - Ustadz Abdul Somad (UAS) nampaknya memperhatikan sosial media. Ustadz kondang ini ternyata tau kalau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sering dibully para kaum nyinyir.
Saat menjadi penceramah dalam acara peresmian Masjid Cut Nyak Dien, Jalan Johar, Gondangdia, Jakarta Pusat pasca direnovasi, UAS meminta maaf kepada Anies tidak bisa membela di sosmed.
"Saya mohon maaf Pak Gubernur, saya nggak bisa bela di sosmed, karena saya pun babak belur juga," ucap UAS disambut tawa para jamaah, Minggu (1/3).
BERITA TERKAIT :Dirujak DPR, Menteri HAM Natalius Pigai Siap Dibully Dan Dicaci
Ada Ribuan Kasus Perundungan Di Kampus Kedokteran, Dari 1.000 Sekitar 30 Persen Terbukti Bully
Seperti diberitakan, Anies sering menjadi sasaran bully di medsos. Banjir yang terjadi di Jakarta membuat kaum nyinyir habis-habisan membully mantan Menteri Pendidikan itu.
Awalnya dalam ceramah, UAS menyampaikan akan pamit pukul 19.20 WIB. Ada Gubernur Anies Baswedan dalam acara ini.
"Saya akan menyampaikan ini sampai tepat pukul 7.20 WIB. 'Lho kok nggak sampai salat berjamaah? Apa nggak Salat Isya?'," ujar UAS.
Ustadz kondang itu kemudian menjelaskan kalau dirinya sudah melaksanakan jamak takdim atau menggabungkan salat magrib dengan salat isya. Menurutnya, hal itu perlu dijelaskan di awal agar tidak mendapat perundungan karena tidak ikut salat isya berjemaah di Masjid Cut Nyak Dien.
"Saya perlu jelaskan jangan nanti jadi fitnah. Ustaz Somad diajak Gubernur nggak salat isya berjemaah, entar Gubernur (Anies) lagi yang kena," kata UAS.
UAS juga berpesan agar senantiasa memaafkan segala macam perilaku buruk yang diterima. Sebab, hal itu adalah bentuk rendahnya manusia di hadapan Sang Pencipta.
"Tapi insyaallah kalau kita tidak ada dendam, tidak ada marah, enjoy semua, kritikan itu kita anggap sebagai cara orang untuk menunjukkan bahwa kita rendah di hadapan Allah SWT," ujar Anies.
Sebelumnya, UAS mengaku sempat melaporkan bully-an yang pernah dialaminya ke polisi. Namun, ketika meminta bertemu dengan pelakunya, UAS akhirnya merasa kasihan.
"Begitu di-bully, saya lapor ke Polda, dipanggil saya datang dua kali datang ke Kejaksaan, mana dia yang bully saya? 'Mencret'. Setelah itu saya nggak mau lapor lagi," ucap UAS.
Setelah itu, UAS mengaku enggan melaporkan orang yang mem-bully-nya. Sebab, kata dia, mereka semuanya pengecut.
"Ternyata yang bully di internet itu pengecut semua, pernah jumpa saya di parkiran kalau di Riau saya ga pernah pengawal saya sendiri ketemu, saya dicengin, saya kejar pontang-panting lari," beber UAS.