Sabtu,  04 May 2024

Warga Jakarta Panik Corona, Indomie Dan Minyak Goreng Diborong 

NS/RN/NET
Warga Jakarta Panik Corona, Indomie Dan Minyak Goreng Diborong 

RADAR NONSTOP - Pasca Jokowi mengumumkan 2 orang Warga Negara Indonesia (WNI) positif mengidap virus Corona, pasar swalayan langsung diburu. Warga memborong Indomie dan minyak goreng. 

Dari pantaun dibeberapa pasar swalayan warga terlihat antre di kasir. Seperti di kawasan Puri Indah dan Kelapa Gading. "Buat jaga-jaga mas," aku warga yang membawa troli berisi endomie dan kebutuhan pokok, Senin (3/2) malam. 

Di Rawamangun, Jakarta Timur, sebuah toko swalawan juga penuh. Warga antre di kasir hingga berjam-jam. Melihat rak-rak barang yang dijajakan, sejumlah produk sembako ludes. Terutama rak yang menyediakan mie instan. Begitu juga rak-rak minyak goreng.

BERITA TERKAIT :
Sembako Murah Bikin Semangat Ditengah Puasa, Warga Tamansari: Makasih Pak Pj dan Pak Walikota
Sembako Gratis Dari CSR Untuk Warga, Walkot Jaksel Munjirin Ajak Swasta Ngalap Berkah

Sementara Para pengusaha ritel mengakui adanya kenaikan kunjungan sekaligus aktivitas belanja di ritel-ritel menyusul dua kasus positif virus corona di Indonesia. Meski demikian, Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO) Tutum Rahanta memastikan persediaan barang tetap aman.

Kenaikan pembelian terjadi sejak siang tadi sekitar pukul 12.00 WIB dan hanya terjadi pada beberapa barang tertentu saja.

"Iya betul (melonjak pembelian sejak 12.00 WIB). Kenaikan (pembelian) hanya untuk produk tertentu," sambungnya.

Adapun barang yang paling banyak diburu di ritel sejauh ini adalah produk Hand Sanitizer, masker, obat-obatan, dan multivitamin serta makanan.

Untuk itu, Tutum mengingatkan agar masyarakat tak panic buying atau panik belanja sebab dipastikan stok akan terus mencukupi.

"Memang terjadi peningkatan dari biasanya tapi stock mencukupi dan diharapkan masyarakat tidak panic buying," imbaunya.

Menurutnya, bila masyarakat panic buying, malah akan membuat pembeli sulit mendapatkan barang yang diinginkannya. Sebab, pengelola ritel belum sempat mengeluarkan stok barang dari gudang untuk dipajang di rak barang ritel-ritel tersebut.

"Tak perlu panik, persediaan stok aman, kalau panic buying, perputaran stock yang dipajang tidak keburu. Kan barang perlu dipajang yang di keluarkan dari gudang penyimpanan," tutupnya.