RADAR NONSTOP - Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) meminta pihak Kepolisian tidak berhenti pada penahanan si Ratu Hoaks semata. Drama Ratna Sarumpaet lahir dari sebuah skenario besar.
Demikian dikatakan oleh Willy Prakarsa, Ketua Presidium Jari 98 di Jakarta, Minggu (7/10/2018). “Kami duga ada skenario lain, karena koalisinya merespon cepat dengan menggelar konferensi pers soal pengeroyokan Ratna," tegasnya.
Lebih lanjut, Willy menyakini penyidik Polri bisa membongkar kasus hoaks yang menjerat mantan tim sukses Prabowo-Sandiaga itu hingga ke akar-akarnya dan bisa menciduk aktor intelektualnya. Sebab, kasus tindak pidana hoaks ini tidak berdiri sendiri, namun ada pihak-pihak yang turut serta.
BERITA TERKAIT :Pilkada Banten Dirusak Dengan Politisasi Hukum, Aktivis 98: Kita Tau Siapa Pemainnya
Visi Misi Airin Lebih Klop Ke Prabowo, Sony Asal Jeplak Dan Gak Paham Banten?
"Kegaduhan ini kan muncul saat Prabowo reaktif menggelar jumpa pers atas keprihatinannya adanya pengeroyokan. Ditambah lagi anak buahnya Prabowo yaitu Fadli Zon, dan lain-lain. Bahkan ada yang menuduh pelaku penganiayaannya salah seorang Menteri. Polisi jangan berhenti di Ratna saja, seret semua aktor-aktor lainnya," jelasnya.
Willy melanjutkan skenario pengeroyokan yang bermuatan politis itu ada upaya propaganda opini untuk menjatuhkan pemerintah. “Kasus Ratna sangat menyita perhatian publik tanah air, dan ini adalah pola-pola yang buruk tidak bermanfaat bagi demokrasi kita. Nama-nama beken lainnya kemungkinan akan ikutan terseret didalam kasus Ratna," tandasnya.