RADAR NONSTOP - Presiden Joko Widodo meminta perguruan tinggi tidak lagi membuka fakultas baru. Yang dibutuhkan sekarang adalah program studi (prodi) kekinian, sesuai tuntutan zaman.
"Di Universitas Sumatera Utara (USU), sudah ada 15 fakultas. Tidak usah buka fakultas baru lagi karena akan menambah pimpinan-pimpinan baru," ujar Jokowi dalam orasi ilmiah di acara Dies Natalis USU ke-66, Senin (8/10).
Menurut Jokowi, menghadapi era industri 4.0, perguruan tinggi harus membuka prodi yang sesuai tuntutan zaman. Ini agar lulusan yang dihasilkan bisa langsung action di lapangan dan tidak menjadi pengangguran terdidik.
BERITA TERKAIT :Wow, Duit Pensiun Jokowi Rp 30 Juta Sebulan
Jumlah Pengangguran Nambah, Peninggalan Jokowi Untuk Prabowo?
Permintaan Jokowi ini sejalan dengan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir yang mendorong perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) untuk mengembangkan kurikulum berbasis teknologi.
Perkembangan era digital yang begitu pesat membuat pimpinan PTN/PTS harus cepat menyesuaikan diri. Kurikulum dikembangkan ke arah industri 4.0.
"Salah satu kebijakan yang kami dorong adalah pelaksanaan pendidikan jarak jauh (PJJ). Di USU kami juga dorong e-learning," ucap Nasir.
Menanggapi itu, Rektor USU Prof DR Runtung Sitepu mengatakan pihaknya siap melaksanakan PJJ walaupun baru blanded learning, 50 persen online, 50 persen tatap muka.
Selain itu di USU juga mulai dibuka prodi-prodi kekinian seperti e-commerce, cyber crime, pusat unggulan Iptek energi terbarukan, studi tentang kanker, dan lain-lain.