RADAR NONSTOP- Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany memastikan tidak ada pertunjukan besar dalam Penyelenggaraan Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) ke XVII Provinsi Banten tahun 2020, yang diselenggarakan di Tangsel, Jum'at (13/3/2020).
Airin menjelaskan, untuk para peserta MTQ XVII Banten seperti Kota Cilegon, Kota Serang, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang diminta tidak membawa delegasi untuk arak-arakan pawai ta'aruf.
"Kemarin kan kita sudah rapat dengan Pak Gubernur untuk MTQ akan dilakukan di tanggal 23 sampai 27 maret ini, Tangsel sebagai tuan rumah semuanya sudah siap. Tadinya rencana mau pembukaan dan venue yang besar itu di lapangan sunburst, itu kita sepakati untuk tidak ditiadakan," terang Airin Rachmi Diany.
BERITA TERKAIT :Anggaran Penataan Kawasan Kumuh Di 2 Kelurahan Tangsel Tidak Transparan, Mau Maling Ya?
DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Peniadaan pawai ta'aruf itu, kata Airin, pihaknya lebih memilih agar melakukan tindakan pengendalian sosial yang dilakukan untuk dapat mencegah atau mengurangi kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan di masa mendatang. Sehingga, penyelenggaraan MTQ di Tangsel disederhanakan.
Dengan adanya peniadaan pawai ta'aruf itu, bukan berarti penyelenggaraan MTQ XVII Banten di Tangsel dibatalkan. Namun, Pemkot Tangsel lebih memilih pembukaan untuk penyelenggaraan MTQ tersebut dilakukan di Balaikota Tangerang Selatan.
"Pembukaan kita lakukan cukup di Kantor Walikota saja dan juga digabung dengan pelantikan dewan hakim, terus yang 14 venue dari tanggal 23 sampai 27 untuk event pemilihan seleksi bagi siapa yang nanti mewakili provinsi Banten, pun tadinya diruang terbuka, seperti di halaman masjid dan kantor," jelas Airin.
Airin menegaskan, awalnya pembukaan MTQ XVII rencananya akan digelar diruang terbuka dengan tujuan agar masyarakat datang dan melihat sehingga ada syiar agamanya. Namun, itu juga sudah disepakati untuk ditiadakan.
Informasinya, acara MTQ XVII yang bakal digelar di Balaikota Tangsel itu nantinya cukup sederhana. Pemkot Tangsel lebih memilih kepada penyeleksian delegasi yang betul-betul seleksi.
"Nanti ada dewan hakim, peserta dari Kota dan Kabupaten di Propinsi Banten nanti dinilai, setelah itu pulang," tegas Airin Rachmi Diany.