RADAR NONSTOP- Upaya Pemerintahan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 dengan menutup tempat rekreasi dinilai masih kurang optimal.
Pasalnya, Pemkot melakukan penutupan tempat keramaian tidak dibarengi dengan menutup tempat hiburan malam, Senin (16/3/2020).
Pengamat kebijakan publik UNIS Tangerang, Miftahul Adib menilai, Pemkot Tangsel belum fokus menyeluruh dan komprehensif dalam melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona, Senin (16/20).
BERITA TERKAIT :Seperti Proyek Siluman, ICW: Anggaran Pembangunan TPU Sari Mulya Tidak Transparan
Andra Soni-Dimyati Menang 653.318 Suara Dari Airin-Ade
"Meski Pemkot telah menutup tempat keramaian seperti tandon, meniadakan apel pagi dan mengalihkan absensi elektrik ke manual, tapi Pemkot saya rasa belum fokus. Dengan upaya mencegah penyebaran Covid-19, Pemkot juga harusnya menutup tempat hiburan malam karena lokasinya menjamur di Tangsel. " terang Miftahul Adib.
Adib menjelaskan, tempat hiburan malam yang identik dengan keramaian justru bisa menjadi salah satu tempat yang masif dalam hal penyebaran Covid-19 paling cepat. Pasalnya, pengunjung dalam hiburan malam tersebut datangnya silih berganti dan tak beraturan.
"Tempat hiburan malam itu menurut saya harus diprioritaskan untuk ditutup dulu, karena tempat tersebut sangat rentan dalam penyebaran virus covid-19. Bayangkan, banyak orang yang datang silih berganti dan melakukan kontak tubuh secara langsung," jelas Adib.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie memastikan menutup tempat rekreasi yang dikelola Pemkot Tangsel.
Kata Benyamin, Pemkot Tangsel juga bakal mengganti mesin absensi sidik jari (fingerprint). Mesin absensi biometrik yang menggunakan metode kehadiran itu untuk sementara akan diganti dengan absensi manual.
Pemkot telah juga meliburkan seluruh sekolah selama 2 pekan sebagai upaya antisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19).