Sabtu,  11 May 2024

Pembangunan Gedung DPRD Tangsel Mangkrak, 200 Miliar Kemana?

BOCOR
Pembangunan Gedung DPRD Tangsel Mangkrak, 200 Miliar Kemana?

RADAR NONSTOP - Tiga tahun proyek pembangunan Gedung DPRD Tangerang Selatan, Mangkrak. Proyek tahun 2016 yang telah menelan anggaran APBD sebesar 200 miliar kini tidak jelas.

Aan Widya Junianto, koordinator Ikatan Alumni Sekolah Anti Korupsi (IKA-SAKTI) mengatakan, DPRD Tangsel tidak bisa tinggal diam atas mangkraknya proyek tersebut. Kata dia, seharusnya mereka segera memanggil Walikota Tanggerang Selatan, Airin Rachmi Diany untuk mempertanggungjawabkan anggaran yang sudah digelontorkannya itu.

"DPRD Tangsel harus melakukan tugas dan fungsinya dalam pengawasan. Sudah tiga tahun, Gedung DPRD yang dianggarkan oleh pemerintah belum juga selesai, sampai saat ini. Panggil walikota dan copot Kepala Dinasnya, " kata Koordinator Aan Widya Junianto dalam orasinya saat berunjuk rasa di pintu masuk 'Kontrakan' wakil rakyat, di Gedung IFA, Jalan Raya Viktor-BSD, Tangsel, kemarin.

BERITA TERKAIT :
Musuh Airin Di Banten Belum Muncul, Gerindra: Tunggu Dulu & Slow Lah
Airin Bangun Koalisi Besar, Gabungkan Golkar PDIP & PKB Untuk Rebut Banten 

Aan mengungkapkan, adanya perusahaan- perusahaan bermasalah yang menjadi rekanan di Dinas Pembangunan dan Tata Ruang Tangerang Selatan, diduga menjadi salah satu penghambat peyelesaian pembangunan proyek tersebut.

"Anggaran sejak 2016 itu sudah sekitar 200 Miliar. Bagaimana pekerjaannya? Sampai sekarang tidak selesai. Belum lagi, adanya perusahaan yang masuk dalam Daftar Hitam di Lembaga Kebijakan Pengadaan barang/jasa Pemerintah (LKPP), dan adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)," ungkapnya.

Berdasarkan data yang dibawa oleh IKA-SAKTI, perusahaan yang masuk dalam Daftar Hitam LKPP adalah PT. Mitra Gusnita Nanda pada Agustus 2014 dengan masa waktu 2 tahun, tidak dapat mengikuti lelang, karena dianggap wanprestasi dalam pengerjaannya.

Sementara yang menjadi temuan BPK ialah, PT. Citra Agung Utama, pada 2017 lalu, dalam pengerjaannya, terdapat selisih sekira Rp 2 Miliar, dalam pelaporan dan hasil pekerjaannya yang menelan anggaran sekira Rp 36 Miliar.

Sementara itu, Ketua DPRD Tangsel Mochammad Ramlie menyatakan, pihaknya memiliki perasaan yang sama dengan masyarakat. Dirinya beserta anggota DPRD Tangsel lainnya pun, menghendaki untuk segera menempati gedung yang baru.

"Perasaan saya sama dengan teman-teman. Saya dan kawan-kawan DPRD lainnya juga sudah tidak betah disini (Gedung IFA). Saya juga sudah kepengen pindah. Kalomasalah mendesak Walikota, kita juga udah sering ngasihtau, udah sering marah-marahin dinas," tutur Ramlie.