RADAR NONSTOP--Badan Urusan Logistik (Bulog) tampaknya tidak akan merealisasikan impor beras sampai 2 juta ton. Yang diwujudkan hanya 1,8 juta ton sepertinya.
Padahal, pemerintah memberikan kuota impor beras kepada Perum Bulog sebanyak 2 juta ton. Saat ini, Bulog telah merealisasikan 1,8 juta ton, lalu, bagaimana sisanya?
BERITA TERKAIT :Kata Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Tri Wahyudi Saleh, pihaknya telah memutuskan impor beras hanya sebanyak 1,8 juta dari total kuota 2 juta ton. Dengan begitu, tidak akan ada lagi tambahan sebanyak 200 ribu ton untuk melengkapi kuota tersebut, ucapnya.
"Enggak ada lagi ya 200 ribu ton baru. Ini kita hanya teken 1,8 juta ton dari yang diberikan pemerintah 2 juta ton. Jadi memang segini (yang diimpor 1,8 juta ton)," tegas Tri, kepada wartawan, Selasa (9/10/2018), di Jakarta.
Dia menerangkan, saat ini, impor beras tahap terakhir sebanyak 200 ribu ton dari 1,8 juta ton sudah selesai dilaksanakan. Artinya, teken beras impor telah direalisasikan semuanya.
Nah, adapun, impor beras tersebut telah dilaksanakan sejak awal tahun hingga akhir bulan ini. "Ya, ini sudah selesai ya izinya juga sampai dengan Oktober saja," paparnya.
Untuk diketahui, beras impor tersebut dikirim dari Thailand, Vietnam, India hingga Pakistan. Hal ini untuk menjaga pasokan serta harga beras dalam negeri.